PEKANBARU - Kasus pembunuhan dengan korban anak berusia 13 tahun, Indra berhasil diungkap Polres Pelalawan, Riau. Dari hasil pemeriksaan, korban dibunuh dengan cara sadis.
Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Muhammad Tariq menjelaskan bahwa korban dibunuh dengan menggunakan parang dan palu. Selanjutnya jezanah korban dibungkus seperti pocong dan diikat dan dibuang ke rawa.
"Pelaku utama adalah YB (36) dia sebagai eksekutor. Dia menembas leher korban dengan senjata tajam sebanyak dua kali kemudian memukul kepala korban dengan palu," kata AKBP Guntur Muhammad Tariq kepada MNC Portal Rabu (9/11/2022).
Dia menjelaskan kronologi pembunuhan terjadi pada 30 Oktober 2022. Di mana tersangka YB menyuruh RZ (14) menjemput korban di rumahnya. Kemudian korban dibawa ke tempat yang sepi.
Baca juga: Tak Mau Dipeluk untuk Terakhir Kalinya, Pria Ini Tega Bunuh Mantan Pacar
Sementara itu, di sana sudah ada empat orang lainnya termasuk YB. Kemudian mereka terlibat pembincaraan. Lalu saat korban lengah, YB langsung mengayunkan senjata tajam leher bagian belakang korban sebanyak dua kali.
Tidak hanya itu, pelaku juga mengambil palu dan menghantam kepala korban beberapa kali. Korban akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Pembunuhan Anak di Pelalawan, Motif Pelaku karena Masalah Sepeda
Para pelaku lalu membungkus jenazah dengan gorden dan mengikat di bagian kaki, dan badan dan bagian atas. Kemudian pada bagian kepala dibungkus dengan beberapa plastik. Para pelaku pun membawa jenazah dengan menggunkan mobil dan membuangnya di rawa Gang Wajin Senyum, Jalan Pemda, Kota Pangkalan Kerinci, Pelalawan.
Pada 5 November, warga menemukan jenazah. Polisi pun melakukan olah TKP. Didapat petunjuk awal bahwa dalam jari kiri korban ada tulisan Indra, yang tidak lain adalah korban.
"Jadi kenapa dibungkus dan bagian kepala dibungkus plastik karena bagian kepala korban banyak mengeluarkan darah. Mereka takut banyak ceceran darah, jadi intinya untuk menghilangkan jejak," tukasnya.
Polisi berhasil menangkap 5 pelaku, di mana tiga di antaranya masih anak di bawah umur. Untuk tersangka YB, polisi terpaksa melumpuhkan karena berusaha kabur saat dilakukan pengembangan.
"Motifnya karena YB sakit hati kepada korban. Di mana uang hasil pencurian sepeda dianggap tidak merata oleh pelaku YB. Tersangka YB mengaku sering diejek korban. Jadi ada dendam lama," imbuhnya.
(Fakhrizal Fakhri )