DENJAKA atau Detasemen Jala Mangkara adalah pasukan khusus di matra TNI Angkatan Laut. Kemampuan pasukan yang berasal dari Kopaska dan Yontaifib Korps Marinir TNI-AL ini tak diragukan lagi.
Denjaka memiliki keahlian militer antiteror dan antisabotase di laut maupun daerah pantai. Sejumlah tokoh memiliki Brevet Denjaka. Berikut tiga Panglima TNI yang punya Brevet Denjaka :
1. Hadi Tjahjanto
Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto merupakan Panglima TNI yang berasal dari TNI Angkatan Udara. Ia diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI pada 8 Desember 2017 dan menjabat posisi tersebut sampai 17 November 2021. Sebelumnya, Hadi merupakan Kepala Staf Angkatan Udara masa bakti Januari 2017 sampai Januari 2018.
BACA JUGA:Ini Perbedaan Kopassus, Kopaska, Denjaka, dan Kopasgat
Hadi lulus dari Akademi Angkatan Udara pada tahun 1986. Setelah itu, ia memulai kariernya sebagai prajurit TNI. Selama berkarier, Hadi memiliki banyak brevet atas keahlian yang dimilikinya. Salah satu brevet yang Hadi peroleh adalah Brevet Denjaka. Hadi mendapatkan Brevet Denjaka pada 2017. Selain itu, ia juga menerima Brevet Komando sebagai warga kehormatan Kopassus pada 2018.
2. Moeldoko
Selepas pensiun dari militer, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko kini menjabat sebagai Staf Kepresidenan Kabinet Indonesia Maju. Ia juga pernah menempati posisi yang sama di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sebelumnya, Moeldoko adalah Panglima TNI dari Angkatan Darat yang menjabat sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.
BACA JUGA:Hanya Luluskan yang Terbaik, Pasukan Elite Denjaka Mampu Bertahan di Laut dan Hutan Tanpa Makanan
Moeldoko pernah mengikuti operasi Seroja Timor-Timur, juga kontingen Garuda XI/A ke Kongo. Sebagai perwira, Moeldoko mempunyai sejumlah brevet, termasuk Brevet Denjaka. Moeldoko menerima Brevet Denjaka (Antiteror) seusai menjadi Warga Kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut pada 2013.