Konfrontasi Regional Harus Dihentikan, China: Asia Pasifik Bukan Medan Tempur Kontes Geopolitik

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 03 Februari 2023 18:34 WIB
Jubir Kemlu China Mao Ning (Foto: Antara/FMPRC)
Share :

BEIJING - Juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam jumpa pers harian pada Kamis (2/2/2023) mendesak pengakhiran upaya menghasut konfrontasi regional di kawasan Asia-Pasifik.

"Kawasan Asia-Pasifik bukanlah medan tempur untuk kontes geopolitik dan (kawasan ini) tidak menerima mentalitas Perang Dingin maupun konfrontasi blok," terangnya, dikutip Antara.

Pernyataan itu disampaikan Mao sebagai tanggapan atas pertanyaan mengenai pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), di mana kedua pihak tersebut menyatakan kekhawatiran tentang perkembangan kerja sama militer China-Rusia.

BACA JUGA:  Tak Ada Niat Mengancam atau Menantang Negara Lain, China: Mentalitas Perang Dingin Tidak Populer di Asia Pasifik

Mao menegaskan bahwa China selalu berperan sebagai pembela perdamaian dan stabilitas dunia maupun regional, dan hal itu diakui secara luas.

BACA JUGA: Soal Al Quran Dibakar di Swedia, China: Kepercayaan Umat Islam dan Perasaan Umat Beragama Harus Dihormati

Dia mengatakan gerakan militer dan keamanan Jepang telah diawasi secara ketat oleh para tetangganya di Asia maupun masyarakat internasional.

Dia menambahkan bahwa Jepang harus mengambil pelajaran dari sejarah, yakni dengan tetap berpegang pada jalur pembangunan perdamaian dan memastikan diri tidak merusak kepercayaan antarnegara atau mengganggu perdamaian dan stabilitas regional.

Menanggapi pertanyaan terkait pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg tentang ancaman keamanan dari China, Mao mengatakan bahwa NATO terus berusaha melampaui zona dan ruang lingkup pertahanan tradisionalnya meski mengklaim diri tetap menjadi aliansi pertahanan regional.

Mao juga menicatat bahwa NATO terus memperkuat militer dan kerja sama keamanan dengan negara-negara Asia-Pasifik serta membuat narasi tentang "ancaman China".

"Perkembangan seperti itu memicu kewaspadaan tinggi di kalangan negara-negara di kawasan," ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa China telah secara aktif mempromosikan pembicaraan damai dan mengupayakan deeskalasi pada isu-isu utama.

Mao pun menyarankan agar NATO berpikir keras tentang peran apa yang dapat dimainkannya terhadap keamanan di Eropa.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya