67 Juta Airbag Cacat, Perusahaan Mobil AS Tolak Tarik Kantong Udara

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 13 Mei 2023 17:20 WIB
Ilustrasi {airbag} (Foto: Adobe Stock)
Share :

NEW YORK – Sebuah perusahaan yang memasok suku cadang airbag atau kantung udara ke sekitar seperempat kendaraan Amerika Serikat (AS) telah menolak permintaan untuk menarik kembali produknya yang cacat.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan inflator kantung udara ARC Automotive telah pecah dan menyebabkan cedera beberapa kali karena cacat keselamatan.

Mereka mendesak pembuat suku cadang untuk segera menarik 67 juta inflatornya.

Dikutip BBC, ARC menjawab bahwa temuan badan tersebut tidak mendukung penarikan skala besar.

Kekhawatiran atas inflator kantung udara yang meledak dan melontarkan pecahan peluru ke arah penumpang telah lama melanda industri otomotif.

Produk ARC digunakan oleh beberapa pembuat mobil ternama, termasuk BMW, General Motors, Hyundai dan Kia.

GM pada Jumat (12/5/2023) setuju untuk menarik kembali hampir satu juta kendaraan. Pengemudi SUV buatan GM mengalami luka di wajah akibat kantong udara yang pecah pada Maret ini.

Insiden itu adalah salah satu dari sembilan, yang terjadi pada tahun 2009, yang dikutip oleh NHTSA dalam surat kepada pemasok suku cadang yang mempresentasikan temuan penyelidikan selama delapan tahun.

"Inflator kantong udara yang pecah saat dipasang di dalam kendaraan jelas rusak," tulis Stephen Ridella, Direktur kantor penyelidikan cacat NHTSA.

Merekomendasikan penarikan segera untuk alasan keamanan, dia memperingatkan cacat tersebut telah menciptakan "risiko kematian dan cedera yang tidak masuk akal" bagi penumpang kursi depan.

Perusahaan membalas pada Kamis bahwa "sangat tidak setuju" dengan temuan NHTSA.

"ARC menangani masalah potensial apa pun dengan produknya dengan sangat serius," kata Steve Gold, Wakil presiden integritas produk ARC.

Namun, katanya, para penyelidik gagal mengidentifikasi "cacat sistemik atau umum" pada inflator, alih-alih mengandalkan insiden yang dihasilkan dari "anomali manufaktur acak" satu kali "" yang telah ditangani.

Kebuntuan kemungkinan akan menimbulkan pertarungan hukum jika kedua pihak tidak dapat mencapai kesepakatan.

Pertengkaran itu mengingatkan pada penarikan kembali selama bertahun-tahun lebih dari 100 juta inflator rusak yang dijual oleh Takata Corporation.

Penarikan besar-besaran itu adalah yang terbesar dalam sejarah industri otomotif AS dan pada akhirnya menyebabkan pembuat suku cadang Jepang itu mengajukan kebangkrutan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya