AFRIKA - Kilang minyak terbesar Afrika telah dibuka di Nigeria, di mana diharapkan akan mengurangi kekurangan bahan bakar yang kronis.
Nigeria adalah produsen minyak utama tetapi sebagian besar dikirim ke luar negeri sementara harus mengimpor bahan bakar olahan yang digunakan dalam kendaraan dan di tempat lain.
Akibatnya negara sering menghadapi kekurangan bahan bakar kronis.
Ini adalah masalah yang ingin ditangani oleh kilang senilai USD19 miliar (Rp282 triliun) yang dimiliki oleh orang terkaya Afrika, Aliko Dangote.
"Ini adalah pengubah permainan bagi rakyat Nigeria," kata Presiden Muhammadu Buhari, dikutip BBC.
Kilang yang belum beroperasi ini memiliki kapasitas produksi sekitar 650.000 barel produk minyak per hari - lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan negara. Ini juga termasuk pembangkit listrik, pelabuhan laut dalam dan pabrik pupuk.
Kilang yang ada di Nigeria telah ditutup total selama lebih dari tiga tahun karena pencurian minyak, vandalisme pipa, dan pengabaian struktural.
Jika berjalan sesuai rencana, kilang itu dapat membuat perubahan nyata bagi kehidupan orang Nigeria.
"Setiap kali terjadi kelangkaan bahan bakar, saya tidak membuka toko karena tidak ada lampu [listrik] untuk bekerja dan saya tidak dapat membeli bahan bakar. untuk generator saya," kata seorang penata rambut muda dari Lagos kepada BBC.
Sementara itu, saat peluncuran pada Senin (22/5/2023), Dangote menguraikan harapannya untuk kilang.
"Tujuan pertama kami adalah meningkatkan produksi berbagai produk untuk memastikan bahwa dalam tahun ini, kami dapat sepenuhnya memenuhi permintaan negara akan produk berkualitas,” terangnay.
Namun, tidak jelas apa dampak pembangkit tersebut terhadap harga bahan bakar di negara yang harga ecerannya disubsidi. Pemerintah mengatakan subsidi ini akan segera dicabut - tahun lalu subsidi tersebut menghabiskan setidaknya seperempat dari anggaran nasional.
Kilang minyak milik Dangote di Lagos, yang membutuhkan waktu hampir tujuh tahun untuk dibangun, dikatakan sebagai kilang kereta api tunggal terbesar di dunia, artinya pabrik tersebut memiliki satu sistem penyulingan terintegrasi yang dapat menghasilkan berbagai produk dan petrokimia, alih-alih memiliki unit yang berbeda untuk masing-masing jenis produk.
Ini adalah salah satu proyek besar terakhir yang diresmikan oleh Presiden Buhari, yang mundur minggu depan setelah menjabat selama dua periode.
Presiden Buhari akan menyerahkan kekuasaan kepada Bola Tinubu, yang memenangkan pemilihan presiden yang disengketakan pada Februari lalu.
Pakar minyak dan gas Henry Adigun mengatakan kepada BBC bahwa peluncuran pada Senin (22/5/2023) itu lebih politis daripada teknis.
(Susi Susanti)