Kalteng- Poros jalan nasional sepanjang 1.200 meter di Desa Karang Mulya Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat, ditanami warga dengan pohon pisang dan sawit.
Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan nasional yang rusak parah, sehingga menghambat aktivitas masyarakat, baik dari segi lalu lintas transportasi, kegiatan ekonomi masyarakat, hingga masalah kesehatan. Pasalnya jalan nasional tersebut rusak parah berlobang dan menimbulkan polusi debu sepanjang waktu.
Kondisi jalan tersebut sudah berlangsung selama lima bulan terakhir, dan belum tertangani pemerintah pusat dalam hal ini melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional ( BPJN) Kalimantan Tengah, dengan alasan kekurangan anggaran.
Salah satu warga pedagang Mashuri mengaku sejak kondisi jalan tersebut rusak, warga sekitar sepanjang jalan A. Yani tersebut yang mengandalkan hidupnya dengan usaha dagang ,menjadi terganggu serta omzet pendapatan menurun drastis.
“Pendapatan turun drastis, karena banyak warga enggan untuk berbelanja, terlebih warga yang buka usaha warung makan, debu hampir sepanjag waktu," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Sripan Ketua RT 23 Desa Karang Mulya yang lebih menyoroti masalah keselematan warga.