Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Sosok KASAU Pertama Indonesia

Rina Anggraeni, Jurnalis
Jum'at 01 September 2023 09:17 WIB
Mengenal Soerjadi Soerjadarma (Foto:Istimewa)
Share :

Soerjadarma kemudian mengikuti pendidikan di Sekolah Pengintai pada Juli 1938. Setahun kemudian, ia pun ditugaskan sebagai navigator Kesatuan Pembom (Vliegtuiggroep) Glenn Martin di Andir, Bandung. Pada Januari 1941, ia dipercaya menjadi instruktur Sekolah Penerbang dan Pengintai di Kalijati. Bukan sebagai pilot, Soerjadarma bertugas sebagai Waarnemer, yang memiliki fungsi sebagai navigator, observer, perwira pengeboman, dan air liason.

Satu tahun setelah itu, ia ditempatkan di Kesatuan Pembom, 7 e Vliegtuig Afdeling, Reserve Afdeling Bommenwerners, yang dijalani hingga bala tentara Jepang mendarat di Indonesia pada 8 Maret 1942. Saat itu, ia turut berpartisipasi dalam operasi mengebom kapal Jepang. Ia kemudian menjadi KSAP dan KSAU pertama yang ikut serta dalam operasi pengeboman sekitar 50 kapal Jepang. Dalam operasi ini, ia bergabung dalam pesawat ketiga yang bernomor registrasi M-588.

Dalam keadaan genting, Soerjadarma dan tim tetap fokus dalam menyasar kapal-kapal Jepang. Aksinya itu menghasilkan dua kapal Jepang tenggelam. M-588 juga merupakan pesawat yang masih terbang hingga saat terakhir dengan kerusakan hanya di bagian mesin sebelah kiri dan kebocoran bahan bakar. Keberhasilan operasi ini membuat pihak Belanda bangga dan menganugerahi awaknya Het Bronzen Kruis, tanda jasa khusus militer untuk keberanian masing-masing awak pesawat. Namun, Soerjadarma baru menerima medali ini pada 1968, setelah dirinya pensiun.

Pada masa penjajahan Jepang, karena latar belakang militernya, Soerjadarma sempat ditugaskan menjadi polisi untuk Jepang. Ia menjabat sebagai Kepala Administrasi Kantor Polisi Pusat di Bandung. Namun, pada hari dibacakannya Proklamasi, 17 Agustus 1945, Soerjadarma memilih bergabung dengan para pejuang bangsa demi mempertahankan kedaulatan Indonesia.

Selanjutnya, Soerjadarma diserahi tugas untuk membentuk kekuatan udara Indonesia, sehingga terbentuklah Tentara Keamanan Rakyat Bagian Penerbangan pada 1945. Dalam perkembangannya, bagian ini mengalami perubahan nama menjadi Tentara Republik Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan Angkatan Udara Republik Indonesia. Waktu dan perhatian Soerjadarma dicurahkannya demi kemajuan AURI selama 17 tahun kepemimpinannya. Pada 1962, Presiden Soekarno mencopot Soerjadarma dari posisi KSAU.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya