JAKARTA - Kenapa nama Nusantara diganti menjadi Indonesia? Pertanyaan tersebut mungkin pernah terlintas di benak Anda, mengingat negeri ini telah melalui sejarah yang panjang.
Nama Nusantara sendiri akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan karena akan dijadikan sebagai nama ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur. Jauh sebelum itu, Nusantara juga dikenal sebagai nama negeri ini.
Lantas, kenapa nama Nusantara diganti menjadi Indonesia?
Dihimpun dari bebragai sumber, Nusantara merupakan sebuah istilah bahasa Kawi atau Jawa Kuno yang pertama kali tercatat di kitab Negarakertagama untuk menggambarkan konsep kenegaraan Kerajaan Majapahit.
Pada saat itu, Nusantara digambarkan sebagai pulau-pulau yang berada di luar Jawa atau daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Karena secara morfologi Nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang berarti pulau dan antara yang berarti ‘luar/lain/seberang’.
Melansir dari laman Indonesia Baik, seiring berjalannya waktu datanglah Belanda untuk menjajah. Kala itu Pemerintah Kerjaaan Belanda mulai menggunakan nama Nederlandsch-Indie atau Hindia-Belanda untuk menyebut Nusantara selama penjajahan sejak 1602.
Lalu pada 1850, muncullah nama Indonesia dalam sebauh majalah ilmiah tahunan berjudul Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) yang terbit di Singapura. Penulisnya adalah James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl.
Latar belakang penggunaan Indonesia untuk menyebut Hindia-Belanda adalah karena saat itu Hindia sering tertukar dengan negara lain. Sehingga Logan dan Earls memutuskan harus mencari nama sendiri agar tidak tertukar.
Earl saat itu mengusulkan nama Indunesia atau Malayunesia. Awalnya Earl memilih Malayunesia sedangkan Logan memilih Indunesia. Namun, akhirnya nama Indunesia dipilih dengan mengganti huruf ‘u’ menjadi ‘o’.
Nama Indonesia semakin populer setelah Adolf Bastian, seorang etnolog Jerman, menuliskan buku berjudul Order Die Inseln Des Malayischen Archipels dan Die Volkev des OStl Asien pada 1884.
Lalu pada 1920-an Ki Hajar Dewantara sebenarnya mengusulkan penggunaan kata Nusantara kembali untuk menyebut Hindia-Belanda karena nama tersebut tidak memiliki unsur bahasa asing.
Namun pada akhirnya Ki Hajar Dewantara menggunakan nama Indonesia saat dibuang ke Belanda pada 1913. Saat itu ia mendirikan sebuah biro pers bernama Indonesische Persbureau yang kemudian berubah menjadi Perhimpunan Indonesia pada 1925.
Kemudian penggunaan nama Indonesia secara nasional terucap dalam ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 hingga akhirnya Negara ini resmi bernama Indonesia melalui Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Demikian alasan Kenapa Nama Nusantara diganti Menjadi Indonesia?
(RIN)
(Rani Hardjanti)