JAKARTA- Dipa Nusantara Aidit atau yang lebih dikenal dengan DN Aidit merupakan pimpinan dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia menerima hukuman mati setelah diduga sebagai otak utama dari peristiwa G30S PKI. Ia dieksekusi pada bulan November 1965.
DN Aidit sendiri meninggalkan seorang istri dan lima orang anak, yang salah satunya adalah Ilham Aidit.
Dilansir beragam sumber, Selasa (26/9/2023) Ilham Aidit dilahirkan pada 18 Mei 1959. Ia merupakan anak keempat dari DN Aidit dan istrinya yang bernama dr. Soetanti. Ilham terlahir kembar bersama saudaranya yang bernama Irfan Aidit.
Ilham merupakan seorang pegawai sipil dan arsitek lulusan Teknik Arsitektur Universitas Katholik Parahyangan, Bandung. Ia juga menjadi seorang pemrakarsa sekaligus pendiri dari Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB).
Saat peristiwa G30S PKI, Ilham baru berusia 6,5 tahun. Setelah ayahnya dibawa pergi oleh tiga orang tentara, Ilham dan saudaranya yang lain berada dibawah asuhan kakeknya sebab ibunya, Soetanti, pergi tanpa pamit.
Hidupnya pun tak sama seperti yang lalu setelah peristiwa itu terjadi. Ia kerap dirundung oleh teman-temannya dengan sebutan 'Adit Gantung' saat dirinya menempuh pendidikan di jenjang SMP. Hal ini kemudian menjadikan dirinya kerap berkelahi.
Ilham sendiri sempat berusaha keras untuk menyembunyikan nama belakangnya, yakni Aidit. Baru pada tahun 2003, Ilham mulai menuliskan nama lengkapnya dengan Ilham Aidit.
(Fahmi Firdaus )