Ketaatannya menjalankan ajaran Islam mungkin mengesankan bagi Diponegoro. Seorang residen Belanda pernah mengatakan, Ratu Kedaton memiliki jiwa Madura kuat, yang kelihatannya masih membekas sedikit di masa tuanya. Suaminya, Sultan Hamengku Buwono II, yang memiliki pola pikiran Jawa yang biasa, sama sekali tidak mampu memahaminya.
Tidaklah mengherankan jika Sang Ratu memiliki hubungan perkawinan yang sangat bergolak dengan penguasa Yogya, yang mengutamakan keturunan dari istri lainnya. Fakta bahwa Diponegoro memiliki seperempat darah Madura yang diwarisinya dari Ratu Kedaton mungkin juga memiliki pengaruh pada kepribadiannya dan menyumbang pada tabiat suka berubah-ubah dan pemarahnya.
(Awaludin)