JAKARTA - Pada tahun 1997, sebuah kelompok prajurit dari Korps Baret Merah Kopassus berhasil mencapai puncak tertinggi dunia, Gunung Everest. Di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, prajurit-prajurit seperti Pratu Asmujiono, Sersan Misirin, dan Lettu Iwan Setiawan membawa Bendera Merah Putih ke puncak tertinggi di dunia.
Sebagai seorang prajurit yang baru saja lulus dari pendidikan komando, Iwan Setiawan bergabung dengan Tim Nasional Ekspedisi Everest (TNEE) dalam rangka menyambut HUT ke-45 Kopassus. Bagi anggota Kopassus, tugas adalah segalanya, dan Ekspedisi Everest menjadi tantangan luar biasa bagi 43 anggota tim yang berasal dari berbagai organisasi.
“Saat itu saya belum tahu, apa itu Mount Everest. Bayangkan, naik gunung saja belum pernah, terutama gunung es,” ungkap Iwan mencerminkan ketidakpersiapannya menghadapi tantangan besar tersebut dilansir akun resmi Youtube TNI AD.
Iwan, yang menjadi satu-satunya perwira Akmil yang memimpin tim, mengenang awal perjalanan yang sulit, terutama dalam menghadapi cuaca yang sangat ekstrem. Meskipun jatuh sakit karena suhu dingin yang luar biasa, semangat prajurit Iwan tetap tidak goyah.
Mendaki Everest bukan hanya tantangan fisik, tetapi juga mental. Dalam ekspedisi yang melibatkan suhu minus 50 derajat Celsius, Iwan dan timnya menghadapi berbagai kesulitan. Di ketinggian 8.500 meter, Iwan bahkan kehabisan oksigen dan mengalami momen yang sangat sulit.
“Bayangkan suhu minus 50 derajat Celcius. Sepanjang jalan banyak orang-orang meninggal,” ucapnya.