PRESIDEN keempat Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal sosok jenaka. Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) satu ini sering melemparkan guyonan yang mengundang tawa siapa pun yang mendengarnya. Menariknya humor-humor Gus Dur penuh makna.
Salah satu cerita guyonan Gus Dur dinukilkan dalam buku kumpulan humor Gus berbahasa Jerman berjudul "Lachen mit Gus Dur: Islamicher Humor Aus Indonesien".
Dikutip dari NU Online, diceritakan Gus Dur bahwa ada seorang kiai bertetangga dengan pendeta. Kiai memiliki mobil, sementara pendeta hanya punya sepeda motor.
BACA JUGA:
Suatu hari pendeta meminjam mobil sang kiai. Tapi, karena kondisi hujan, mobil pun kotor. Sang pendeta memutuskan menyuci dulu mobil itu sebelum dikembalikan ke pak kiai.
Beberapa hari kemudian, kiai mendapatkan undangan ceramah ke satu rumah penduduk di gang sempit. Karena tidak dapat diakses dengan mobil, kiai meminjam motor pak pendeta.
Setelah pulang, sebelum mengembalikan motor, kiai mengambil gergaji besi dan menggergaji knalpot motor.
BACA JUGA:
Pendeta heran bertanya, “diapakan motor saya?”
Dengan enteng kiai menjawab, "Anda kemarin telah membaptis mobil saya sebelum Anda mengembalikannya. Jadi sekarang saya menyunat motor Anda."
(Salman Mardira)