Pada kesempatan yang sama, Ketua Perkumpulan Jaga Pemilu Natalia Soebagjo mengungkapkan, pengukuran error rate dan accuracy rate yang tinggi diatas menambah deretan berbagai pengelolaan administrasi yang tidak baik pada Pemilu 2024.
"Secara menyeluruh, hal-hal tersebut masuk dalam empat kategori inkompetensi dan malpraktik Pemilu 2024, yakni hasil pemilihan tidak transparan,"kesulitan akses aplikasi Sirekap, keterlambatan pelaporan dalam Sirekap dan kendala teknis dalam Sirekap," katanya.
"Kami berharap temuan dari Jaga Pemilu dihiraukan. Jangan lantas dianggap sebagai suara mereka yang kalah. Temuan kita sudah melalui proses seksama dan mohon dijadikan pelajaran sehingga tidak diulangi lagi," kata Natalia.
(Khafid Mardiyansyah)