Kisah Babeh Ayi, Jualan Balon Tiup di Jalanan untuk Hidupi Keluarga

Giffar Rivana, Jurnalis
Selasa 30 April 2024 17:30 WIB
Babeh Ayi Alwi saat jualan balon tiup di Depok (foto: MPI/Giffar)
Share :

JAKARTA - Terik matahari menembus cela-cela daun dari pepohonan di Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC). Di bawahnya seorang pria tua berusia berusia 65 tahun sedang memejamkan mata di atas trotoar jalan tersebut.

Matanya tertutup, tapi lengannya siaga memegangi sepeda yang dia gunakan untuk jualan balon tiup yang dijajakan kepada anak-anak. Dia adalah Ayi Alwi, warga Magelang yang sudah 48 tahun ini mengadu nasib di kota-kota metropolitan seperti Jakarta dan Depok.

Sebelum berjualan balon seperti sekarang, Babeh Ayi adalah seorang office boy di perkatoran Jakarta. Namun setelah purna tugas, pada tahun 1998 Babeh Ayi harus bekerja secara serabutan. Sampai akhirnya di tahun 2009 dia berjualan balon tiup, berkeliling wilayah Cilodong, Depok dengan mengayuh sepeda bututnya.

Pria yang memiliki tiga anak itu hingga kini masih setia setiap harinya duduk di bawah pohon Jalan Boulevard GDC tepatnya di depan Gedung Pramuka. Bukan tanpa alasan, tempat itu bagaikan magnet bagi dirinya untuk sekedar beristirahat di sore hari karena seharian keliling berjualan balon dagangannya itu.

Sosoknya yang tua renta, rambut yang memutih, kulitnya yang sudah kendur, tak menghalau semangat Babeh Ayi dalam mencari nafkah untuk istri dan putri bungsunya.

"Biasanya keluar rumah itu dari jam 07.00 pagi, sampai sini sore. Istirahat aja di sini. Suka ada yang beli juga kadang-kadang," kata Babeh Ayi kepada MNC Portal Indonesia.

Dari hasil berjualan balon tiupnya itulah, dua anak Babeh Ayi berhasil lulus dari bangku SMA, dan si bungsu saat ini masih mengenyam pendidikan di bangku SMP. Begitu bangga Babeh Ayi menceritakan dua anaknya yang telah lulus sekolah kini sudah bekerja sebagai pegawai di salah satu jasa ekspedisi.

"Dua-duanya sudah kerja, yang paling besar sekarang sudah menikah," ucap Babeh Ayi, semringah.

Bagi para pengendara yang tiap hari melintas di Jalan Boulevard GDC, sosok Babeh Ayi mungkin sudah tak asing lagi. Di sore hari bahkan hingga malam dia akan duduk menatap jalan, sampai-sampai ketiduran. Dia selalu berharap berharap ada kendaraan berhenti membeli balon tiupnya yang dia banderol seharga Rp15.000 itu.

Tak peduli hujan, panas Babeh Ayi akan mengayuh sepedanya berjualan balon demi kebutuhan sehari-hari untuk istri dan anaknya di kontrakan yang dia sewa Rp1.200.000 perbulan daerah Cilodong, Depok.

"Sudah tanggung jawab ngasih makan keluarga, gak tau gimana caranya saya harus terjun cari nafkah. Intinya yang berkah, yang halal," pungkas Babeh Ayi.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya