All Eyes On Rafah: Taktik Licik Israel Gunakan "Teori Makan Bubur Panas" saat Gempur Rafah

Maruf El Rumi, Jurnalis
Rabu 29 Mei 2024 10:20 WIB
Seorang anak perempuan di Rafah mendapatkan perawatan setelah terkena dampak serangan Israel. (Foto: Al Jazeera)
Share :

ISRAEL selalu punya cara "menutup mata" Amerika Serikat dalam invasinya yang dilakukan di Gaza dan sekarang kota Rafah. Terbaru saat mereka menggunakan taktik makan bubur ayam panas saat melakukan bumi hangus di Rafah, kota berpenduduk pandat yang dihuni lebih dari satu juta pengungsi.

Sebelum Israel menyerang Rafah, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut garis merah untuk aksi yang dilakukan Israel. Biden meminta agar Israel tidak melewati apa yang disebutnya dengan "garis merah"; masuk Kota Rafah, tempat 1,4 juta warga Palestina ditahan setelah perang selama berbulan-bulan.

“Ini adalah garis merah,” katanya kepada MSNBC ketika ditanya tentang potensi invasi Israel ke Rafah. "Jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata…untuk mengatasi masalah itu,” sambung Biden dalam kepada CNN.

Tapi, Israel berhasil mengelabui garis merah yang disampaikan Biden. Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan AS tidak dapat “memverifikasi” bahwa kendaraan militer Israel berada di pusat Rafah, meskipun terjadi pertumpahan darah pada hari Minggu dan tank-tank Israel terus bergerak lebih jauh ke Rafah.

“Kami tidak ingin melihat operasi militer besar-besaran terjadi di sana, seperti yang kami lihat terjadi di Khan Younis dan di Kota Gaza. Pada titik ini, kami belum melihat operasi militer sebesar operasi sebelumnya ,” kata Miller.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya