2. Mayor Jenderal Moersjid
Moersjid adalah salah satu jenderal yang dikenal pemarah. Mayor Jenderal Moersjid, lahir di Jakarta, 10 Desember 1924. Ia merupakan anak pasangan Alip Kartodamodjo dan perempuan Betawi, Djawahir. Moersjid seharusnya naik menggantikan Letjen Ahmad Yani sebagai Menpangad (Menteri/Panglima AD), usai Yani gugur dalam peristiwa G 30 S/PKI.
Namun, hal itu ditentang Presiden Soekarno lantaran Moersjid dianggap sebagai jenderal pemarah. Meskipun demikian, Soekarno tetap menaruh hormat dan rasa segan kepada Moersjid. Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Moersjid adalah sosok yang saklek, lugas, tegas, dan tidak pernah basa-basi.
Moersjid sendiri awalnya adalah anggota PETA yang berdinas di Bogor, dengan pangkat komandan pleton atau shodanco. Usai kemerdekaan Indonesia, karier militer Moersjid semakin gemilang. Pangkat Mayor diraihnya dan ia resmi menjadi Komandan Resimen Divisi Siliwangi. Terlebih, kala itu ia sering bekerja sama dengan Ahmad Yani. Moersjid kerap merancang strategi dan menyusun rencana operasi dengan melakukan analisis terhadap topografi.
(Awaludin)