"Apakah mungkin kita mengusung Anies ketika memang secara kajian ideologi, kajian politik, kajian terhadap pemikiran, program, dan sebagainya. (Jika) Memungkinkan, kenapa tidak?," ujarnya.
Sehingga, Adian menegaskan bahwa partainya tidak semata-mata memutuskan calon kepala daerah hanya karena berdasarkan hasil survei sosok tersebut memiliki tingkat keterpilihan atau elektabilitas yang tinggi di daerah tersebut.
BACA JUGA:
"Lho Jokowi dulu kalah kok elektabilitasnya waktu Pilgub DKI, kerja kita yang kemudian membuat kerja kita bersama-sama yang membuat dia kemudian bisa menang," tuturnya.
"Jadi tidak cuma, oh ya survei angkanya begini-begini, terus kepalanya nggak ada gimana? Nggak ada isi kepalanya. Nggak punya pikiran, nggak punya gagasan, nggak punya program. Kan semua harus kita hitung," kata dia melanjutkan.
(Salman Mardira)