Runtuhnya Kerajaan Mataram Usai Diserang Sekutu Sriwijaya 

Avirista Midaada, Jurnalis
Minggu 06 Oktober 2024 07:02 WIB
Illustrasi Kerajaan (foto: dok wikipedia)
Share :

AIRLANGGA tak terima kematian mertuanya saat momen perayaan pernikahannya. Saat itu sang mertua Dharmawangsa Teguh masih berkuasa di Kerajaan Mataram. Tapi serangan dari Wurawuri berasal dari Lwaram, yang kini masuk Blora, Jawa Tengah, membuat segalanya berubah.

Mataram langsung runtuh seketika. Istananya porak poranda akibat serangan sekutu dari Kerajaan Sriwijaya itu. Airlangga yang waktu itu melangsungkan pernikahan, melarikan diri kabur dari kejaran pasukan lawan. Airlangga yang berhasil melarikan diri dari serangan lawan.

Kemudian menjalani hidup sebagai pelarian dari hutan ke hutan. Ia ditemani oleh Mpu Narotama hidup sebagai pelarian sebelum akhirnya mendirikan kerajaan baru di Wawatan Mas usai diminta rakyat Medang untuk mendirikan kerajaan baru pasca hancurnya Kerajaan Mataram. 

Perjuangan Airlangga yang bergelar Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa sebagai raja di Kerajaan Kahuripan bukan hal yang mudah. Wilayah kekuasaannya saat itu hanya mencakup daerah yang sempit di Sidoarjo dan Pasuruan. Pasalnya sebagaimana dikutip dari buku "13 Raja Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa" tulisan Sri Wintala Achmad, setelah wafatnya Dharmawangsa Teguh banyak wilayah kekuasaan Medang yang melepaskan diri untuk menjadi negara yang merdeka. 

Enam tahun kemudian tepatnya pada 1025 M, Airlangga berupaya untuk melakukan ekspansi wilayah kekuasaannya. Hal ini didukung dengan ekspansi kekuasaan Rajendra Coladewaraja Colamandala dari India untuk menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Alhasil secara kekuatan hal ini menguntungkan Airlangga yang kesulitan menghadapinya Sriwijaya. 

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya