JAKARTA - Sekjen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso dipanggil ke Presiden terpilih Prabowo Subianto di kediamannya, di Kertanegara Jakarta Selatan. Budi dikabarkan akan menjadi Menteri Perdagangan di kabinet Prabowo-Gibran.
Setelah memenuhi panggilan, Budi enggan membocorkan posisi apa yang akan ditempatinya kelak. Budi hanya mengatakan, bahwa dia diminta Prabowo untuk membantu di pemerintahan selanjutnya.
"Tadi ada arahan dari Pak Prabowo pada prinsipnya nanti saya diminta untuk membantu di pemerintahan beliau. Di mananya (pos kementerian) masih menunggu," ujar Budi usai bertemu Prabowo.
Didapuknya Budi nanti sebagai Mendag akan jadi sejarah baru. Ia merupakan menteri pertama di Kemendag yang berasal dari jalur karier. Sambutan positif juga datang dari kalangan pengusaha, Budi dianggap paham betul dengan isu-isu perdagangan.
Sepak Terjang Budi Santoso
Melansir laman Kemendag, Budi Santoso pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri pada Desember 2022-Agustus 2024. Kemudian, pada September 2020-Desember 2022 dirinya menjabat sebagai Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan pernah menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan pada Juni 2020-September 2020.
Pada tahun 2010, Budi Santoso menduduki jabatan sebagai Kasubdit Ekonomi Kreatif pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan dirinya dipromosikan menjadi Atase Perdagangan India.
Budi Santoso diangkat sebagai Kepala Bagian Program dan Kerjasama pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional setelah pulang dari India.
Budi juga sempat menjabat di berbagai jabatan Eselon II di lingkungan Kementerian Perdagangan seperti Kepala Pusat Data dan Informasi tahun 2017, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi tahun 2017, serta Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian tahun 2018.
Latar belakang Pendidikan Budi Santoso adalah, Sarjana (S1) Komunikasi Massa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Kemudian, dirinya melanjutkan pendidikan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia dan kembali melanjutkan pendidikan S3 atau Doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Sahid.
Harta Kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2023, tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp6,86 miliar.
Laporan ini mengacu pada saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.
Hartanya terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp5,01 miliar, alat transportasi dan mesin Rp 661 juta, kas dan setara kas Rp1,41 miliar, harta lainnya Rp70 juta, dan utang Rp288,5 juta.
Ia juga melaporkan kepemilikan tujuh bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Kota Tengerang, Sukoharjo, dan Depok.
Sementara rincian alat transportasinya adalah mobil Honda Jazz RS tahun 2019 seharga Rp250 juta, mobil Hyundai Creta tahun 2022 senilai Rp380 juta, dan motor Yamaha Nmax tahun 2023 seharga Rp31,6 juta.
(Fahmi Firdaus )