Kabinet Merah Putih Baru Bisa Dinilai Kalau Sudah Berjalan

Angkasa Yudhistira, Jurnalis
Kamis 24 Oktober 2024 16:47 WIB
Presiden Prabowo Subianto pimpin sidang kabinet paripurna perdana (Foto: Biro Pers Kepresidenan)
Share :

JAKARTA - Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, baru bisa dinilai kalau sudah berjalan. anggapan terkait komposisi kabinet yang 'gemuk' tidak bisa menjadi patokan untuk penilaian.

"Struktur kabinet hari ini yang dianggap gemuk adalah bentuk implementasi visi presiden dalam kerja-kerja ke depan dan itu adalah hak Prabowo, agar bisa bekerja lebih cepat dan spesifik," kata Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) I Putu Yoga Saputra, dalam keterangannya, Kamis (24/10/2024).

Dirinya mengatakan, penilaian terhadap kabinet seharusnya berbasis hasil kinerja, sehingga membutuhkan waktu untuk melihat sampai kabinet tersebut sudah berjalan nanti.

"Penilaian baru dapat diberikan secara objektif ketika kerja-kerja kabinet sudah berjalan," ujarnya.

Semua pihak, sambungnya, harus memberikan waktu bagi Prabowo-Gibran, serta para menteri untuk mewujudkan visi, misi, dan 17 program prioritas Pemerintah ke depan. "Tunda dulu penilaian sembari kita memberi masukan dalam perjalanan pemerintahan ke depan," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna perdana dengan para menteri Kabinet Merah Putih yang digelar di Ruang Sidang Kabinet, Jakarta, pada Rabu 23 Oktober 2024. 

Tampak Prabowo dan Gibran mengenakan batik berwarna coklat. Para menteri dan kepala lembaga yang hadir juga kompak mengenakan batik dengan warna yang sama.

 

Dalam arahannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya persatuan di kalangan elit politik, masyarakat, dan pemimpin bangsa sebagai kunci keberhasilan nasional.

"Sumber kunci keberhasilan kebangkitan suatu bangsa dalam sejarah manusia berabad-abad kuncinya adalah bila elitnya bisa kerja sama, bila elitnya bersatu. Persatuan ini artinya adalah kita bisa sepakati mana adalah kepentingan nasional yang inti, mana adalah kepentingan nasional yang vital bagi kelangsungan hidup bangsa kita," kata Prabowo.

Presiden menyadari jumlah anggota kabinet memang lebih banyak, tetapi Indonesia memang bangsa yang besar dan menjadi negara keempat terbesar di dunia dari total jumlah penduduk.

"Dari luas wilayah Indonesia, luasnya sama dengan Eropa Barat, di mana Eropa itu terdiri dari 27 negara sedangkan Indonesia satu negara. Mengelola Eropa itu membutuhkan 27 Menteri Keuangan, 27 Menteri Pertahanan, 27 Menteri Dalam Negeri, saudara-saudara, Indonesia seluas Eropa," ujar dia.
 

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya