DPR Bakal Jadikan Gereja Pusat Pemberdayaan Anak Muda

Arie Dwi Satrio, Jurnalis
Minggu 13 Juli 2025 23:49 WIB
DPR bakal jadikan gereja pusat pemberdayaan anak muda (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Sabam Sinaga, memastikan bakal menyerap aspirasi para jemaat gereja untuk dibawa ke parlemen, khususnya Gereja Pentakosta. Ia juga ingin menjadikan gereja sebagai pusat pemberdayaan anak muda.

Demikian diungkapkan Sabam Sinaga saat menghadiri Rapat Kerja ke-77 Sinode Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) yang berlangsung di Pematangsiantar, Sumatera Utara, sejak 11 hingga 13 Juli 2025. Puncak acara rapat kerja ini dihadiri sekitar 10.000 jemaat dari dalam dan luar negeri.

“Komunitas ini adalah salah satu backbone saya. Ini menjadi modal sosial sekaligus kekuatan politik yang nyata. Saya akan terus memanaskan mesinnya, memastikan bahwa suara dan harapan jemaat sampai ke parlemen,” ujar Sabam, Minggu (13/7/2025).

Salah satu rangkaian kegiatan yang menarik perhatian adalah Seminar Kebangsaan yang menghadirkan Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Rido Hermawan. Sabam Sinaga, yang juga anggota Komisi X DPR RI, turut hadir dan menekankan pentingnya peran gereja dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan zaman.

“Peran gereja tidak hanya terbatas pada ruang spiritual, tetapi juga menjadi mitra strategis negara dalam menjaga persatuan, pendidikan, dan moralitas bangsa. Saya hadir di sini bukan sekadar seremonial, tetapi membawa semangat kolaboratif antara legislatif dan komunitas keagamaan,” tegasnya.

 

Kehadiran Sabam di tengah-tengah jemaat GPI tidak hanya menjadi simbol keterwakilan politik, tetapi juga pengingat akan pentingnya suara umat dalam proses legislasi dan kebijakan nasional.

Sabam, yang merupakan Ketua Umum Perkumpulan Kerukunan Umat Pentakosta Indonesia (PERKUPI), berjanji akan terus menjaga komunikasi dan konsolidasi dengan basis-basis komunitas, termasuk basis religius.

Sabam Sinaga, yang berasal dari daerah pemilihan Sumatera Utara, mengapresiasi konsistensi GPI dalam mendorong nilai-nilai inklusivitas dan toleransi di tengah dinamika sosial masyarakat. Ia menyebut bahwa GPI adalah contoh konkret bagaimana gereja mampu berkembang secara mandiri, terorganisasi, dan adaptif dalam menjawab tantangan zaman.

“Sebaran gereja ini tidak hanya terbatas di Sumatera atau pulau-pulau besar, tetapi juga sudah menjangkau provinsi-provinsi di wilayah timur dan bahkan sampai ke luar negeri. Ini menunjukkan bahwa gereja ini tidak hanya berkembang secara spiritual, tetapi juga secara institusional dan sosial,” ujar Sabam.

Ia juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan dan pengembangan kapasitas jemaat, terutama generasi muda gereja. Menurutnya, sinergi antara lembaga legislatif dan komunitas keagamaan seperti GPI menjadi kunci dalam memastikan pemerataan akses pendidikan dan pelatihan vokasional, khususnya di daerah-daerah terpencil.

 

“Kita ingin agar gereja juga menjadi pusat pemberdayaan. Anak-anak muda gereja harus dilatih, diberdayakan, dan dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan. Saya siap mendorong program-program pendidikan yang menyentuh komunitas gereja di akar rumput,” katanya.

Dengan semangat pelayanan dan panggilan sebagai wakil rakyat, Sabam Sinaga menyatakan akan terus mengawal kebutuhan umat, khususnya jemaat GPI, baik dari sisi pembangunan tempat ibadah, penguatan kelembagaan, hingga perhatian terhadap kesejahteraan rohani dan sosial mereka.

Ia pun menegaskan kehadirannya dalam Sinode bukan semata bentuk dukungan, tetapi juga bagian dari pertanggungjawaban politik kepada komunitas yang telah mempercayainya di Senayan.

“Ini bukan soal politik elektoral semata, tetapi soal panggilan moral. Mereka percaya kepada saya, maka sudah seharusnya saya hadir untuk mereka,” pungkasnya.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya