Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

3 Sekawan FEB Unpad Juara 1 Kompetisi Bisnis Trisakti

Margaret Puspitarini , Jurnalis-Rabu, 14 Desember 2011 |19:08 WIB
3 Sekawan FEB Unpad Juara 1 Kompetisi Bisnis Trisakti
Foto : Rici Solihin, Wira Mahatvavirya, dan Shendy Regar(Unpad)
A
A
A

JAKARTA - Sampah menjadi masalah yang wajib ditangani oleh seluruh lapisan masyarakat. Namun, di balik sumber masalah, sampah dapat menjadi peluang usaha.

Hal inilah yang mengantarkan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung meraih jawara satu dalam 7th Trisakti Economic Business Fair and Competition 2011 belum lama ini. Para mahasiswa berprestasi ini adalah Rici Solihin, Shendy Regar, dan Wira Mahatvavirya.

"Kami melihat, ternyata berbagai sampah punya potensi untuk dijadikan bisnis oleh masyarakat. Nah, kami ingin mengolah sampah menjadi bisnis sosial di sebuah desa sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. Desa Batu Lonceng, Lembang, Bandung menjadi salah satu desa penerapan ide ini," kata Rici Solihin seperti disitat dari laman Unpad, Rabu (14/12/2011).

Dalam strategi bisnis tersebut, mereka mengolah sampah plastik yang sulit untuk diurai, seperti plastik dan alumunium foil menjadi produk bermanfaat dan bernilai ekonomis. Misalnya, tas, dompet, dan kerajinan tangan lainnya.

"Di sini kami membuat satu unit bisnis baru yang tidak hanya memproduksi dan menjual produk tapi juga terdapat koperasi yang bermanfaat bagi warga sekitar," ujarnya.

Tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, program bisnis ini dapat memajukan obyek wisata serta membuka lapangan pekerjaan bagi warga.

Ketiga sekawan ini mengaku banyak mendapat manfaat dari kegiatan tersebut meski mereka cukup sering mengikuti ajang serupa. "Sekarang sudah banyak mahasiswa yang memiliki bisnis sendiri. Dengan mengikuti ajang ini akan mengusi kemampuan kita dalam membuat rencana bisnis itu. Para juri kan pasti memberikan masukan sehingga ketika membuat bisnis, kita sudah tahu langkah yang harus diambil," ujar Wira.

Sementara bagi Rici, mengikuti kompetisi seperti ini dapat menjadi nilai tambah bagi mahasiswa itu sendiri, terutama ketika kelak mencari pekerjaan. Menurutnya, sekarang IPK tinggi bukanlah hal utama yang dicari oleh perusahaan, melainkan nilai tambah lain seperti prestasi dan jiwa kompetisi.(mrg)

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement