GARUT - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini optimistis Kabupaten Garut lepas dari predikat daerah tertinggal lima tahun mendatang. Sejumlah potensi kekayaan alam yang dimiliki Garut, diyakini Helmy mampu menjadi modal untuk melepaskan diri dari predikat tertinggal.
“Proses pengentasan sebuah daerah dari predikat tertinggal tergantung dari waktu. Membangun Garut agar tidak tertinggal lagi, setidaknya membutuhkan waktu lima tahun,” kata Helmy.
Wakil Bupati Garut, Agus Hamdani, mengatakan, usaha Garut untuk melepaskan diri dari predikat tertinggal terkendala faktor bencana alam. Kabupaten Garut berada di wilayah perbukitan.
“Berbagai infrastruktur penunjang seperti jalan, listrik, dan sebagainya, seringkali rusak bila ada bencana. Di Garut, bencana-bencana seperti longsor, banjir bandang, bahkan gempa, sering merusak semua infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat banyak,” ujarnya.
Kendati demikian, Agus menyatakan, pembangunan kabupaten Garut akan terlaksana dengan baik bila pemerintah pusat dan daerah bekerja sama.
Helmy ke Garut untuk menyerahkan bantuan sebesar Rp7,6 miliar. Perinciannya, untuk pembangunan laboratorium pendidikan sebesar Rp450 juta, pengadaan hand tractor Rp700 juta, bantuan teknologi komunikasi informasi sebesar Rp300 juta, sarana pengelolaan produksi rumput laut Rp250 juta, sarana informasi dan edukasi kewirausahaan masyarakat pedesaan daerah tertinggal Rp375 juta.
Alokasi lainnya yakni untuk pelaksanaan fasilitasi pengembagan Prukab sebesar Rp3 miliar, pengembangan kebijakan koordinasi dan fasilitasi pengembangan kawasan pedesaan di daerah tertinggal sebesar Rp1 miliar, dana alokasi khasus (DAK) Rp1,4 miliar, serta bantuan sosial lainnya sebesar Rp50 juta.
(Anton Suhartono)