JEMBER - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan (PTI) di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Lawatan ramadan orang nomor satu di Indonesia itu disambut ratusan warga dan nelayan setempat. Presiden melalui Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berpendapat layak sekali untuk segera didirikan pelabuhan di Puger.
 
"Kalau pelabuhannya dibikin sih, dahsyat, itu akan meningkatkan ekspor dan perdagangan dalam negeri. Itu sangat memungkinkan, yang jelas breakwater itu harus dipasang dulu, agar tidak menimbulkan musibah bagi nelayan," kata Gita Wirjawan.
 
Dia juga berharap kedepan harus ada persiapan dan perhitungan yang matang agar keinginan membangun Pelabuhan Puger segera terwujud. Dia juga menambahkan, selain menambah fasilitas pelabuhan, menurutnya juga perlu ditambah kapasitas coldstorage
Menurutnya, dari sisi perdagangan kata dia juga sangat bagus. "Yang senyum di sini banyak sekali, omset penjualan dan perdagangan ikan sangat besar sekali," ujarnya.
 
Dia juga mengatakan, di dermaga Puger juga perlu perbaikan secara menyeluruh agar meningkatkan kapasitas tangkapan ikan nelayan. "Bagus tadi, presiden sudah menyampaikan ke masyarakat, akan dilakukan pendalaman sekitar darmaga karena sangat dangkal sekali, kemudian perbaikan breakwater pemecah ombak serta pemasangan lampu. Itu nanti akan direncanakan dengan menteri-menteri terkait, Menteri Kelautan, Perikanan, Pekerjaan Umum, serta bupati dan gubernur," katanya.
 
Dalam dialog antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para nelayan, kebanyakan nelayan mengeluhkan soal fasilitas maupun kondisi dermaga dan tempat pelelangan ikan. "Nelayan ingin agar ada perbaikan dermaga, bangunan pemecah ombak serta harga ikan yang bagus," kata Suwandi salah seorang nelayan Puger.
 
Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan para nelayan mengatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk melakukan perbaikan baik fasilitas breakwater maupun kondisi dermaga. "Kami berharap nanti akan ada perbaikan dermaga maupun breakwater, ini untuk meningkatkan pendapatan para nelayan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
 
Dalam kesempatan tersebut, dia juga memberikan bantuan permodalan bagi nelayan senilai Rp1 miliar agar para nelayan bisa terhindar dari utang. Usai dari TPI Puger, presiden mengunjungi PT Mitra Tani 27 untuk menyaksikan langsung pengolahan kedelai edamame yang memiliki kualitas ekspor. Selanjutnya, presiden meneruskan safari ramadan ke Pendopo Bupati Bondowoso untuk buka bersama warga di sana. Presiden juga dijadwalkan ke Paiton, Probolinggo.
 
Diwarnai Demontrasi
Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat diwarnai demonstrasi dari kalangan mahasiswa. Mereka berasal dari elemen GMNI, HMI, LMND dan IMM. Sayangnya dalam aksi tersebut, puluhan mahasiswa yang berniat menghadang perjalanan presiden di daerah Kecamatan Patrang harus diblokade oleh aparat kepolisian. Akhirnya, para mahasiswa tidak bisa melanjutkan aksinya dan harus puas dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Selamatn Datang Presiden Neolib".
 
Selain itu para mahasiswa tersebut juga 'disandera' oleh polisi agar aksi mereka tidak sampai turun ke jalan. Korlap aksi dari LMND Gunawan mengatakan, pihaknya menyesalkan tindakan polisi dan tentara yang memblokade aksi.
 
"Kita hanya ingin menyampaikan aspirasi persoalan bangsa, antara lain penolakan kenaikan harga BBM, karut-martunya kasus BLSM dan beban hidup warga miskin yang makin berat," tandas Gunawan.
 
Sementara gelombang protes lainnya juga disampaikan DPC Partai Gerindra Jember. Melalui Koordinator Pemenangan Pemilu Fatkhul Hadi pihaknya memprotes pemasangan sejumlah atribut Partai Demokrat yang dinilai melanggar aturan. "Bendera dipasang dengan cara dipaku pada pohon tepi jalan, banner di jalan protokol, baliho-baliho di sekitar lokasi pendidikan dan masjid," kata Fatkhul.
 
Pihaknya juga menyesalkan tidak adanya tindakan Panitia Pengawas Pemilu Jember sejauh ini untuk menertibkan atribut-atribut tersebut. "Kami menghormati niat baik partai yang memasang alat peraga kampanye untuk menyambut pemimpin tertinggi partai yang mau datang ke Jember. Tapi hendaknya dilakukan tanpa harus menabrak aturan pemasangan alat peraga yang ada," tandasnya.
 
Karena itu, Gerindra mendesak Panwaslu Jember bersikap tegas agar tidak terkesan tebang pilih. "Kami menghormati kedatangan SBY ke Jember, tapi Partai Demokrat tidak seharusnya boleh melanggar aturan," ujarnya.
(Muhammad Saifullah )