Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kesibukan Segudang Tak Halangi Cintary Raih IPK 3,95

Margaret Puspitarini , Jurnalis-Kamis, 08 Mei 2014 |18:08 WIB
Kesibukan Segudang Tak Halangi Cintary Raih IPK 3,95
Cintary Kartika Putri. (Foto: dok. Unpad)
A
A
A

JAKARTA - Menyandang predikat penerima beasiswa tidak membuat Cintary Kartika Putri bersantai. Wisudawan terbaik program Sarjana pada Wisuda Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Gelombang III Tahun Akademik 2013/2014 itu justru terus terpacu untuk berprestasi baik dalam bidang akademis maupun organisasi.

Sejak SMA, Cintary sudah terbiasa untuk mandiri. Bahkan, dia bertekad untuk kuliah tanpa membebani kedua orangtua. Sebab, menurut Cintary, kuliah merupakan momentum proses pendewasaan diri.

Tidak mudah bagi Cintary untuk mendapatkan beasiswa. Dia pun mencoba mendaftar beberapa tawaran beasiswa. Usahanya berbuah manis. Cintary lolos di tiga tawaran beasiswa, yaitu beasiswa kedokteran di perguruan tinggi di negara Turki, beasiswa dari pemerintah Malaysia, serta beasiswa dari Ditjen Dikti Kemendikbud untuk berkuliah di Unpad.

Karena ingin lebih dekat dengan keluarga, Cintary pun memilih beasiswa dari Dikti. Namun, mendapat beasiswa bukan berarti bisa melenggang santai. Dia sadar punya kewajiban besar terhadap beasiswa yang diperoleh, yakni dengan terus berprestasi.

"Mendapatkan beasiswa itu merupakan kesempatan bagi saya buat lepas dari membebani orangtua. Dengan mendapatkan beasiswa ini, saya sudah punya rencana, enggak mau dengan nilai bagus di akademik saja tapi juga berprestasi di luar akademik," ujar Cintary, seperti dikutip dari laman Unpad, Kamis (8/5/2014).

Sejak tahun pertama berkuliah di Unpad, sederet prestasi telah diraih Cintary. Mulai dari meraih juara debat hukum konstitusi nasional, keluar sebagai juara kompetisi debat internal di Fakultas Hukum (FH) Unpad, serta menyandang juara mahasiswa berprestasi (mawapres) di tingkat universitas pada 2013.

Tidak hanya berprestasi, Cintary juga aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH Unpad, Padjadjaran Law Reasearch, dan Kelompok Studi Hukum (KSH) FH Unpad. Belum lagi kegiatannya di luar kampus, seperti menjadi MC, presenter, dan researcher pada beberapa acara untuk menambah uang saku. Manajemen waktu menjadi kunci sukses Cintary seimbang berprestasi secara akademis dan aktif dalam organisasi.

"Saya membiasakan mendisiplinkan diri untuk mengatur waktu kapan harus belajar, dan aktif di kegiatan kemahasiswaan. Istilahnya, kalau kita sudang nyemplung jangan sekadar basah, tapi harus basah kuyup sekalian," ungkap dara kelahiran Sumedang, 2 Februari 1993 itu.

Kedisiplinan dan ketekunan Cintary mengantarkannya meraih Sarjana Hukum dalam waktu 3,5 tahun. Dia juga menyandang predikat cumlaude dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95. Menurut Cintary, menjadi wisudawan terbaik di Unpad memiliki tantangan besar.

"Alhamdulillah bersyukur, apa yang selama ini telah saya lakukan di FH Unpad telah mendapatkan penghargaan puncaknya. Ada tantangan baru yang akan dihadapi, yaitu menyelesaikan studi magister, dapat pekerjaan bagus, dan bisa membuat kedua orangtua lebih bahagia," kata Cintary.

Terlepas dari itu semua, kelulusan ini akan Cintary persembahkan bagi kedua orangtuanya. "Semua yang saya lakukan hanya untuk mencari ridho Allah dan kebahagiaan orangtua. Terima kasih Unpad," paparnya penuh haru.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement