SEMARANG - Seorang perempuan misterius mendatangi rumah di Jalan Papandayan 73 Semarang, tempat di mana 34 hacker asal China digerebek aparat Polisi berpakaian preman. Dia terlihat berusia di atas 35 tahun, berkulit putih, bermata sipit dan menenteng handphone Android merek Samsung.
Belum diketahui identitas perempuan tersebut. Petugas berpakaian preman segera membawanya masuk ke dalam rumah sebelum wartawan mengkorek maksud kedatangannya tersebut.
Perempuan tersebut mengenakan busana kemeja putih, dan celana jins biru. Rambutnya yang sebahu diikat namun tidak rapi.
Sebelumnya, Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Nur Ali, dalam pesan singkat menyakan sebanyak 34 hacker asal China berhasil dibekuk polisi. "Penggerebekan hacker-hacker dari warna negara China. 34 orang ditangkap," ungkap Nur Ali.
Dari pantauan, aparat Polda berpakaian preman masih berada di rumah dua lantai tersebut mengamankan dan menginterogasi mereka. Informasi yang dihimpun, petugas berhasil menangkap 30 laki-laki dan 4 perempuan.
Operasi ini dikabarkan sudah digelar sejak pukul 22.00 WIB, kemarin. Namun, hingga saat ini operasi tersebut masih berlangsung.
Di Papandayan, para Hacher ini mengontrak rumah milik warga, Jaenal. Konon, mereka bisa sampai ke Indonesia tanpa menggunakan pasport. Di sini mereka mempekerjakan dua pembantu, Daryanti (40) dan Suyati (23). Masing-masing digaji Rp5 juta per bulan.
(Muhammad Saifullah )