BANDUNG - Mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Irfan Suryanagara, mengingatkan kepada anggota dewan periode 2014-2019 untuk bekerja maksimal demi kepentingan rakyat. Sinergitas dengan eksekutif, seperti Gubernur dan Pemprov Jawa Barat mutlak diperlukan.
“Kita harus sama-sama memahami kedudukan masing-masing,” kata Irfan usai pelantikan anggota DPRD Jawa Barat di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (1/9/2014).
DPRD, kata dia, harus tetap menjalankan tugasnya sebagai legislatif. Di pihak lain, pemprov harus menjalankan tugasnya sebagai pemerintah. Keduanya harus berjalan seiringan demi kemajuan Jabar.
“DPRD bukan musuhnya gubernur. Gubernur bukan momok untuk DPRD. Ada kesinambungan, itu yang harus dipahami," ungkapnya.
Saat disinggung soal kinerja DPRD Jawa Barat periode 2009-2014, Irfan mengacungi jempol. Selama lima tahun berjalan, DPRD sudah menghasilkan sekira 133 perda.
"DKI saja setahun cuma enam perda. Kami setahun bisa 24 perda, bisa 31 perda. Selama ini paling banyak (menghasilkan perda dalam lima tahun),” ungkapnya.
Selain itu, ada beberapa capaian DPRD yang menurutnya cukup bagus, di antaranya bertambahnya aset hingga Rp5 triliun, pemerataan pembangunan, hingga pengakuan keheterogenan masyarakat Jabar.
“Ini yang juga kita buka bahwa pandangan Indonesia didasarkan pada kebhinekaan itu bagus,” paparnya.
Irfan pun berharap kinerja tersebut diteruskan oleh anggota DPRD yang baru. “Saya pikir kita tinggal melanjutkan tradisi kemarin, saya rasa bisa berlanjut,” pungkasnya.
(Anton Suhartono)