BANJARMASIN - Kepesertaan program Keluarga Berencana (KB) di Kalimantan Selatan menujukan angka tinggi yakni 70 persen pasangan usia subur. Namun, sebagian besar perserta KB masih menggunakan metode kontrasepsi jangka pendek.
"Peminat kontrasepsi jangka panjang seperti vasektomi pada laki-laki dan IUD (Intra Uterine Device) atau tubektomi pada perempuan masih rendah," ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan, Endang Murniati, Sabtu (6/12/2014).
Endang menjelaskan, hanya sekira 8 persen peserta yang memakai kontrasepsi jangka panjang. Selebihnya memakai kontrasepsi jenis pil dan suntik.
"Target kami bisa meningkatkan kontrasepsi jangka panjang hingga 18 persen," lanjut Endang.
Kontrasepsi jangka panjang memberikan tingkat keberhasilan KB yang lebih tinggi karena hanya butuh satu kali tindakan, lalu peserta KB akan steril dalam jangka waktu lama. Tidak perlu lagi khawatir lupa meminum pil KB atau datang ke bidan atau Puskesmas untuk suntik KB.
(Susi Fatimah)