Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Danau UI 'Maut' Tak Buat Pemancing Takut

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Minggu, 29 Maret 2015 |07:01 WIB
Danau UI 'Maut' Tak Buat Pemancing Takut
A
A
A

DEPOK - Airnya tenang dan hijau. Pemandangannya juga indah dikelilingi pepohonan rindang.  Namanya Danau Kenanga. Danau buatan ini terletak diantara Gedung Rektorat Balairung dan Masjid UI, dibangun tahun 1992 dengan luas 28.000 M2.

Danau ini sebenarnya aman dan nyaman bagi mahasiswa, pengunjung, pejalan kaki, pedagang, hingga keluarga. Saking nyamannya, danau ini kerap dijadikan objek wisata begitupun lokasi pemancingan.

Namun seperti peribahasa Air Tenang Menghanyutkan, danau ini menyimpan sejuta kisah. Dari mulai cerita mistis dan terkadang membuat merinding saat melintasinya, hingga menjadi sasaran kriminalitas dan peristiwa.

Sesosok mayat pemuda misterius yang tewas mengambang di danau ini pun sampai sekarang belum jelas identitasnya. Peristiwa para pemancing tersambar petir juga tidak menyurutkan minat masyarakat tetap berekreasi di danau ini.

Kandungan danau UI, penuh dengan jasad renik, ganggang hijau dan ikan sapu-sapu, serta jenis lainnya. Namun seluruh kisah itu tak membuat para pemancing takut meski sudah ada papan larangan memancing di kawasan konservasi tersebut.

"Saya biasa mancing di sini kalau lagi iseng saja, bisa sebulan sekali. Banyak ikan mujair di sini. Kata teman sih di sini rawan pengamen anak punk terakhir malah katanya ada mayat ya, tapi itu kembali ke pribadi kita sih, saya enggak takut biasa saja," tutur warga Manggarai, Suratno.

Menurutnya, memancing di danau itu memiliki rasa asyik tersendiri apalagi jika dilakukan sambil melamun. Ia mendorong pihak kampus menambah Penerangan Jalan Umum (PJU) di area danau.

"Nyaman soalnya enak lagi mancing sambil bengong. Walaupun dilarang kan semuanya mancing juga. Kalau semua enggak mancing ya saya juga enggak," dalihnya.

Sejumlah ABG juga terlihat asyik saat mengobrol di tepi danau. Salah satunya pelajar SMP swasta di Jakarta, Imam.

"Sambil nungguin teman mau kerja kelompok di danau ini juga seru. Ya kalau hujan kita enggak di sini biar enggak ada kejadian tersambar petir. Enggak takut sih walaupun banyak kejadian, kan bareng teman-teman," katanya.

Rektor UI Muhammad Anis mengakui lokasi kampus UI yang terlampau luas dan terlalu terbuka untuk lalu lintas umum, membuat UI rawan menjadi lokasi pembuangan sampah, mayat, hingga narkoba. Ia berharap agar kampus UI menjadi lebih tertutup khusus untuk edukasi.

"Jadinya buat buang mayat, sampah, dan narkoba. Kita buat tertutup nanti masyarakat protes. Bukan kita eksklusif tetapi ini akan coba didiskusikan dengan masyarakat, TNI, dan Polri," ungkapnya.

Kapolsek Beji Kompol Ni Gusti Ayu Supiati, mengatakan setiap hari ada empat polisi dan delapan polisi wanita yang berjaga patroli di lingkungan kampus. Lokasi danau UI yang terlampau luas sebanyak enam danau, membuat Ayu berharap UI melakukan evaluasi.

"Kami berharap pihak kampus melakukan evaluasi dan terus meningkatkan peran keamanan internal berkoordinasi dengan kami," tutup Ayu.

(Misbahol Munir)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement