CLEVELAND – Kasus penembakan warga kulit hitam oleh anggota kepolisian Amerika Serikat (AS) kembali terjadi. Kali ini, sebanyak 13 petugas polisi Kota Cleveland, AS, menembakkan serangkaian peluru pada mobil pasangan kulit hitam AS. Akibatnya, pemilik mobil itu, yakni Timothy Russell (43) dan Malissa Williams (31) tewas di tempat.
Seperti dilansir Mirror, Senin (25/5/2015), ketika itu 13 anggota kepolisian Cleveland sedang mengejar Timothy dan Malisa karena memacu kendaraannya dengan tidak wajar. Karena mereka tak kunjung menghentikan laju kendaraannya, petugas polisi Cleveland menembak ke arah kaca belakang mobil Timothy dan Malisa.
Tak disangka, beberapa peluru yang ditembakkan petugas polisi Cleveland menembus hingga ke dalam mobil, dan mengenai Timothy dan Malisa. Mereka pun tewas di tempat.
Otoritas keamanan Kota Cleveland kemudian berhasil mengidentifikasi satu petugas yang diduga terlibat dalam aksi penembakan Timothy dan Malisa. Petugas itu bernama Michael Brelo (31).
Namun, setelah menjalani persidangan, hakim mengatakan bahwa Brelo tidak terbukti bertanggung jawab atas kematian Timothy dan Malissa. Pada akhirnya, Brelo pun dibebaskan dari tuduhan.
Pembebasan Brelo dari tuduhan tersebut ternyata memicu aksi protes para warga di Kota Cleveland. Akibatnya, aksi unjuk rasa dan bentrokan antara kepolisian Cleveland dan warga tak terhindarkan. Kepolisian Cleveland dilaporkan telah menangkap lebih dari 70 warga Kota Cleveland karena bertindak anarkis.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu 24 Mei 2015 ini menambah panjang daftar rentetan kasus penembakkan yang dilakukan oleh kepolisian AS, setelah sebelumnya yang terjadi di Baltimore, Ferguson, dan Atlanta.
(Hendra Mujiraharja)