Menanggapi hal tersebut, putri keempat dari Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, mengaku aneh dan justru mempertanyakan permintaan PDIP. Pasalnya, selama ini pemerintah telah menghargai semua jasa putra sang fajar tersebut, seperti mencantumkan namanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Kenapa harus minta maaf, kan kita sudah menjunjung tinggi beliau, dan jaman Pak Harto sudah di kasih nama bandara, bagaimana seluruh dunia kenal itu," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2015).
Dengan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf bukanlah tindakan yang tepat dan tidak perlu meminta maaf. Apalagi selama ini pemerintah telah menghormati Bung Karno sebagai mantan kepala negara.
"Tapi bangsa ini sudah menjunjung tinggi beliau. Dan dengan menghargai Pak Karno sebagai Proklamator sudah otomatis dengan penghargaan itu," katanya.