Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kemenlu Tanggapi Rencana Obama Tutup Penjara Guantanamo

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 29 Februari 2016 |20:38 WIB
Kemenlu Tanggapi Rencana Obama Tutup Penjara Guantanamo
Penjara Guantanamo (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA – Rencana Peresiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk menutup Penjara Teluk Guantanamo di Kuba, menimbulkan spekulasi mengenai nasib tahanan yang masih berada di sana.

Salah seorang teroris yang pernah berada di antara para tahanan tersebut adalah Hambali, dalang peristiwa Bom Bali I yang menewaskan 202 orang pada 2002.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Arrmanatha Nasir, enggan berkomentar banyak ketika ditanya mengenai efek dari rencana Obama tersebut.

Namun, dia meyakini Pemerintah AS pastinya tidak ingin para tahanan Guantanamo yang dikategorikan berbahaya, kembali menjadi ancaman bagi AS dan dunia.

“Yang pasti memang di situ ada tahanan yang dipandang oleh AS sangat serius, sangat berbahaya bagi AS maupun bagi dunia. Jadi walaupun terjadi penutupan, itu akan tetap menjadi perhatian AS untuk menjaga tahanan itu tetap aman,” kata Arrmanatha saat ditemui di Kemenlu, Jakarta, Senin (29/2/2016).

“Hambali masuk dalam kategori sangat berbahaya bagi AS. Oleh karena itu, mereka akan tetap menjaga agar jangan sampai hal itu memberikan ancaman kepada AS. Mereka pasti akan memastikan bahwa yang bersangkutan berada dalam penjagaan ketat,” tambahnya

Penutupan Guantanamo menjadi sebuah janji yang didengungkan Obama pada masa awal kepresidenannya. Penjara yang berlokasi di Kuba itu menjadi sorotan setelah terkuaknya praktik interogasi dan penyiksaan yang tergolong biadab di penjara yang didirikan pada 2002 itu.

Usaha pertama Obama untuk menutup Penjara Guantanamo gagal, setelah mendapat tentangan dari Kongres AS. Kini, di akhir masa jabatannya, Obama kembali berencana menutup penjara tersebut.

Per Januari 2016, hanya 93 orang tahanan yang masih ditahan di Penjara Guantanamo. Berkurang jauh dari jumlah 779 orang pada 2002. Jika Guantanamo nantinya ditutup, para tahanan di sana kemungkinan akan dipindahkan ke beberapa penjara di AS.

(Randy Wirayudha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement