JAKARTA - Rosina Nina Sari (50), ibunda Abi Qowi Suparto yang menjadi korban persekusi karena dituduh mencuri vape menyambangi Polda Metro Jaya. Rosina datang bersama pengacaranya, Purgatorio Siahaan menyodorkan berkas tambahan untuk kasus yang dialami anaknya.
Dengan mata yang kaca-kaca, Rosina bercerita saat pertama mendapatkan kabar buruk tentang anak kesayangannya. Melalui sambungan telefon, Firman si pelaku persekusi mengabari ayahnya sedang kritis di Jalan Penjernihan Raya, Pejompongan, Jakarta Pusat.
"Kondisi anakku sudah kritis, dari situ ditolong, dibawa ke RS Tanah Abang, dalam kondisi kritis," kata Rosina di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (8/9/2017).
Rasa kecewa kembali dirasakan oleh Rosina dan keluarga, RS Tanah Abang tidak sanggup merawat Abi sehingga harus dirujuk ke RS Tarakan. Di RS Tarakan, Abi sempat dirawat di ruang IGD sebelum dipindahkan ke ICU selama enam hari karena koma.
Perjuangan Rosina sia-sia, dan harus menerima kenyataan karena harus berpisah selamanya dengan Abi. Anaknya dinyatakan meninggal akibat pendarahan otak. Isak tangis pun pecah mengantarkan kepergian Abi untuk selamanya setelah enam hari berjuang di rumah sakit.
Baca juga: Sedih! Abi Tewas Dianiaya karena Dituduh Mencuri Vape, Ini Firasat sang Ibu
"Kondisi fisiknya lebam, kata dokter ada pendarahan di otak sudah melebar," ujarnya.
Rosina pun mengikhlaskan kepergian Abi. Namun, begitu tahu Abi meninggal karena dipersekusi, Rosina mulai tidak terima sehingga harus melapor ke polisi agar orang-orang yang menganiaya anaknya mendapat hukuman yang setimpal.
Video persekusi yang dalami Abi beredar setelah dua hari dikebumikan. Video itu juga yang dijadikan bukti oleh Rosina saat mengadu ke polisi. Rosina hanya berharap pelaku ditangkap dan bertanggung atas kematian sang anaknya.
"Tiba-tiba dua hari setelah tahlilan ada temannya yang bilang. 'Ini bu ada videonya' tapi aku enggak lihat karena enggak sanggup," ujarnya.
(Ranto Rajagukguk)