Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Soal Potensi Tsunami 57 Meter di Pandeglang, Ini Penjelasan BMKG

Achmad Fardiansyah , Jurnalis-Kamis, 05 April 2018 |13:11 WIB
Soal Potensi Tsunami 57 Meter di Pandeglang, Ini Penjelasan BMKG
BMKG memberikan pers soal potensi tsunami di Pandeglang, Banten (Achmad/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa adanya potensi gempa dan tsunami di perairan Kabupaten Pandeglang, Banten, diketahui dari hasil penelitian di lapangan. Tapi, masih perlu pengkajian ilmiah lebih lanjut.

"Pada kasus hasil kajian potensi tsunami di Pendeglang, peneliti sebenarnya tidak melakukan prediksi tapi mencoba mengungkap potensi yang masih perlu dikaji lebih lanjut berbasis data ilmiah yang lebih memadai," kata Kepala Pusat Sesmologi Teknik BMKG, Jaya Murjaya di Markas BMKG, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kamis (5/4/2018).

Sebelumnya Balai Pengkajian Dinamika Pantai dan Penerapan Teknologi (BPPT) memprediksikan ada potensi tsunami 57 di Pandeglang. Peneliti dari BPPT dalam sebuah acara di Gedung BMKG menyebutkan bahwa tsunami itu berpotensi terjadi karena di Jawa Barat diprediksi memiliki potensi gempa megathrust di daerah subduksi selatan Jawa dan Selat Sunda.

BMKG menegaskan bahwa hingga sekarang belum ada alat yang mampu memprediksi kapan gempa akan terjadi dan berapa kekuatannya secara akurat. Begitu juga dengan tsunami. Hanya saja potensi itu bisa saja diketahui melalui penelitian.

Jaya mengaku belum bisa mengungkapkan seberapa valid prediksi gempa dan tsunami 57 meter di Pandeglang. Menurutnya penelitian dilakukan itu sangat tergantung metodenya.

"Setiap model ada kelebihan dan kekurangannya, kalau kita masukkan dengan parameter yang berbeda akan keluar dengan hasil yang berbeda, jadi jika harus dikatakan seberapa validnya? Harus diuji dengan model-model lainnya dan jika pertanyaannya seberapa besar? Tertentu harus diuji dengan model-model yang lain," ungkapnya.

Meski gempa dan tsunami baru sebatas prediksi, BMKG tetap meminta masyarakat agar terus waspada terhadap bencana. "Masyarakat diimbau agar tetap tenang," tutupnya.

Setelah tersebarnya informasi bahwa ada potensi tsunami 75 meter di Pandeglang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat meminta warga tetap tenang.

BPBD menyebutkan bahwa di Pandeglang kini sudah dipasang alat pendeteksi dini tsunami atau tsunami early warning sistem. Alat itu akan berfungsi memberikan informasi jika akan terjadi tsunami, sehingga masyarakat bisa segera menyelamatkan diri dengan menjauh dari pantai atau mencari tempat lebih tinggi.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement