JAKARTA - Setelah mengetahui arti pelican crossing dan perbedaannya dengan zebra cross, lantas muncul pertanyaan tentang sejarah sistem penyeberangan di jalan yang merupakan singkatan dari pedestrian light controlled crossing itu.
Mengutip dari fhwa.dot.gov, pada 1969 di Inggris dibuat penyeberangan dengan lampu lalu lintas pertama. Pelican Crossing awalnya disebut Pelicon Crossing, sesuai dari singkatannya. Namun sistem penyeberangan ini kemudian populer disebut pelican crossing.

Pada 1979, otoritas setempat diperbolehkan memasang pelican crossing tanpa harus mendapatkan izin khusus dari dinas perhubungan di sana.
Namun perubahan besar-besaran terjadi pada 1987 dengan dibuatnya aturan pelican crossing. Pembuatan aturan ini setelah pelican crossing menjamur di seluruh Inggris sejak 1979. Diestimasikan lebih dari 11 ribu pelican crossing dibuat di sana.

Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna mengatakan, penyeberangan jenis ini memberikan keleluasaan pada warga yang ingin menyeberang untuk menekan tombol yang menghidupkan lampu merah bagi pengendara yang melintas.
Konsep pelican crossing sebenarnya mirip dengan 'zebra cross' yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun, zebra cross tak memberikan keleluasaan bagi penyeberang untuk mengatur lampu yang memberi tanda agar pengendara berhenti di belakang garis. Artinya, pelican crossing lebih memberikan perlindungan ke penyeberang dibanding zebra cross.

Menurut Yayat, pembuatan pelican crossing memang lebih murah dibandingkan JPO atau underpass. Namun, penggunaan sistem penyeberangan jalan ini masih terkendala dengan budaya disiplin warga Indonesia yang lebih rendah dibanding negara maju. Banyak pengendara yang tak taat dan menerobos meski sudah diberikan tanda berhenti lewat lampu merah. "Ini tentu bikin deg-degan kalau mau menyeberang," kata Yayat kepada Okezone, Senin (30/7/2018).
(Qur'anul Hidayat)