Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenal Istana Merdeka & Istana Negara Sebelum Indonesia Merdeka

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Selasa, 14 Agustus 2018 |09:03 WIB
Mengenal Istana Merdeka & Istana Negara Sebelum Indonesia Merdeka
Istana Merdeka (Foto: presidenri.go.id)
A
A
A

BANGSA Indonesia akan memperingati hari kemerdekaan yang ke-73 tahun pada 17 Agustus 2018. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) beserta para pejabat negara lainnya akan menggelar upacara kemerdekaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dan Istana Merdeka, merupakan salah satu bangunan utama di Kompleks Istana Kepresidenan, tempat Presiden melakukan kegiatan kenegaraan, termasuk menerima tamu dari negeri seberang.

Selain Istana Merdeka, ada empat bangunan utama lain di Kompleks Istana Kepresidenan seluas 68.000 meter persegi itu. Keempat bangunan tersebut yakni Istana Negara, Gedung Bina Graha, Wisma Negara, dan Kementerian Sekretariat Negara.

Sejarah Istana Merdeka dan Istana Negara

Mungkin tak banyak orang tahu perbedaan Istana Merdeka dan Istana Negara. Perbedaan kedua bangunan utama di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta itu bisa diidentifikasi dari lokasinya.

Bagian belakang Istana Merdeka (foto: Okezone)

Istana Merdeka berdiri menghadap ke Taman Monumen Nasional (Monas) di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Warga yang kerap melewati jalanan tersebut dapat melihat kemegahan bangunan dengan luas sekitar 2.400 meter persegi itu.

Sementara, bangunan Istana Negara menghadap ke Istana Merdeka dan tidak dapat dilihat dari Jalan Medan Merdeka Utara maupun Jalan Veteran.

Berdasarkan informasi yang himpun Okezone dari berbagai sumber, Istana Negara dibangun era pendudukan pemerintah Hindia Belanda di Indonesia dengan nama Istana Risjwijk. Setelah Istana Risjwijk dinilai sesak untuk kegiatan administratif kenegaraan, pemerintah Hindia Belanda membangun Istana Merdeka.

Istana Negara (Foto: Okezone)

Adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu, Pieter Mijer, yang memerintahkan untuk membangun sebuah bangunan baru sebagai pengganti Istana Risjwijk pada 1869.

Pembangunan istana baru itu dapat dilaksanakan 4 tahun kemudian, ketika masa pemerintahan Gubernur Jenderal James Loudon pada 1873.

Pembangunan Istana Merdeka kemudian diresmikan pada 1879, saat masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge. Pembangunan istana memakan biaya sebesar 360.000 Gulden Hindia Belanda.

Kala itu, Istana Merdeka dinamakan Paleis te Koningsplein (Istana Koningsplein) atau masyarakat sering menyebutnya sebagai Istana Gambir karena banyaknya pohon Gambir yang tumbuh di sekitar lokasi.

Setelah masa penjajahan Belanda, Istana Merdeka dan Istana Negara dijadikan tempat kediaman resmi pemimpin Jepang Saiko Shikikan saat menduduki Indonesia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement