Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasar Malam, Hiburan Mewah untuk Masyarakat Bawah

Anggun Tifani , Jurnalis-Sabtu, 17 November 2018 |14:02 WIB
Pasar Malam, Hiburan Mewah untuk Masyarakat Bawah
Pasar Malam di Tangerang (Foto: Anggun/Okezone)
A
A
A

TANGERANG - Dewasa ini pasar malam sudah berevolusi dengan berbagai varian yang perkembangannya turut mengikuti zaman. Pasar yang hadir menyuguhkan keramaian malam ini, hingga kini masih menjadi pilihan salah satu opsi untuk 'wisata merakyat'.

Ada pasar malam dengan keramaian yang ingar bingar, lengkap dengan arena permainan dan wisata belanja, ada juga pasar malam yang hadir di tengah-tengah pemukiman warga bahkan di gang sempit sekali pun.

Bagi masyarakat Tangerang, saat ini menemukan pasar malam yang lengkap dengan arena bermain yang menyediakan bianglala, komidi putar dan berbagai wahana permainan lainnya adalah sebuah 'kemewahan' tersendiri.

Untuk pasar malam yang lengkap dengan segala wahana permainan itu, kehadirannya tak dapat diprediksi. Maka itu, pasar malam yang saat ini masyarakat Tangerang kenal, lebih mengarah ke sebuah pasar yang dalam seminggu sekali rutin hadir di tengah-tengah pemukiman warga.

Sebutan untuk pasar malam seperti itu pun cukup unik, ada yang menyebutnya 'Pasar Kaget' bahkan ada juga yang menyebutnya 'Pasar Tumpah'. Pasar seperti ini hadir secara terjadwal dan nomaden alias berpindah-pindah tempat.

Pantauan Okezone di Jalan Raya serang Desa Sentul Jaya, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, ada pasar malam yang hadir rutin tiap hari Rabu. Suasanya benar-benar seperti pasar. Ada pedagang sayur, baju bahkan sejumlah penjaja permainan untuk anak-anak seperti odong-odong dan arena mancing ikan mainan. Masyarakat di sana biasanya menyebut pasar malam tersebut, sebagai Pasar Kaget.

"Saya sudah dari 2014 berdagang di pasar kaget. Jadi dagangnya di berbagai tempat di kampung-kampung gitu. Pendapatannya paling banyak bisa dapat sekitar Rp 1 juta," ujar Bayi saat ditemui Okezone, Rabu malam (14/11/2018).

Bayu menjelaskan, dalam pengoperasian pasar kaget tersebut, ada sejumlah iuran yang dikeluarkan ke pengelola setempat. Dia menyampaikan, pembayaran tersebut diberikan oleh pemilik tanah setempat.

"Jadinya sistemnya gini khusus buang sampah ada pembayarannya tersendiri. Untuk sampah iuran paling besar itu Rp 2 ribu, terus bayar iuran listrik per malam Rp 10 ribu. Untuk lapaknya dibayar per bulan paling cuma Rp 50 ribu," paparnya.

Menurut Bayu, adanya pasar kaget tersebut lebih ekonomis dari sisi pengelolaan kegiatan dagang yang dilakukannya, ketimbang di pasar daerah. "Dari yang tadi saya sebutin pengeluarannya lebih hemat begini, apalagi kan kalau sewa toko di pasar biasa gitu, lumayan juga kan," tukasnya.

Sementara itu, di Tangerang masyarakat juga masih bisa menemukan pasar malam yang lengkap menyediakan berbagai macam wahana permainan dan pedagang. Namun hal itu menjadi pemandangan yang jarang ditemui pada dewasa ini.

Bianglala, komidi putar, lompat trampolin bahkan rumah hantu dan berbagai wahana permainan lainnya, selama sebulan ini hadir di Lapangan Jatiuwung, depan area Polsek Jatiuwung, Kota Tangerang.

Tak hanya menyediakan arena permainan dan berbagai macam jenis dagangan, pasar malam seperti ini tentunya juga menawarkan jajanan khas pasar malam.

Memasuki arena pasar malam, hidung kita akan disambut aroma harumanis. Selain itu ada juga jajanan baso bakar, es blender, kue pukis dan aneka kuliner lainnya dapat memanjakan perut kita jika kelelahan usai berwisata.

"Kita asalnya dari Cilegon, sudah 23 tahun lah usaha begini. Kalau pasar malam di sini sudah ada dari tanggal empat. Untuk perizinan semacamnya kita izin ke RT RW, kelurahan terus dari kelurahan di suruh izin juga ke kecamatan abis itu ke Polsek. Perizinannya gampang sih, enggak susah," kata Rio, pengelola pasar malam Ariesta Jaya.

Rio mengatakan, setiap wahana permainan mematok harga tiket sebesar Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Penghasilan yang didapat dari adanya pasar malam tersebut, diakui Rio terbilang cukup menguntungkan.

"Dalam sebulan keuntungan bersih bisa dapat kurang lebih Rp 30 juta. Itu juga sudah termasuk gaji karyawan. Untuk kegiatan mandi atau tidur biasanya kita ngontrak rumah di sekitar sini, kadang juga bisa sih paling temen-temen tidur di loket ya senyamannya mereka aja," kata Rio.

Rio menuturkan, meski zaman sudah banyak berkembang, antusias terhadap pasar malam masih menyita perhatian warga sebab menjadi hiburan yang terbilang cukup merakyat.

"Masih ramai kok, masih banyak orang senang ke pasar malam. Ya kita kan harga permainannya juga murah, terus dagangan yang ada di sini juga harganya murah-murah. Merakyat lah gitu. Halangan kita kalau sepi paling ya cuma kalau hujan aja," ucapnya.

Dikatakan Rio, pihaknya akan tetap mempertahankan bisnisnya tersebut. "Kita sejauh ini tetap aktif terus keliling berpindah lokasi, tapi sekitaran Banten aja. Kenapa bertahan karena ya, ini mata pencaharian kita, masih banyak juga orang yang senang ke pasar malam. Kita juga sudah lama di dunia usaha seperti ini, untuk masalah keamanan atau apapun itu sejauh ini pasti selalu kita jaga," tukasnya.

Dikonfirmasi, Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliantoro Jalmaf mengakui bahwa pasar malam yang berdiri bersebrangan dari kantornya tersebut sudah melakukan perizinan dengan baik.

"Secara prosedural mereka sudah melakukan izin dengan baik dan benar. Rekomendasinya kan dari wilayah RT/RW setempat, terus akhirnya kita tembuskan ke Polres. Selain itu, kita juga tetap memantau keamanan baik itu dari safety atau semacamnya, kita juga lakukan pengecekan seperti itu di beberapa waktu," kata Eliantoro.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement