Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Orangtua Katup Pengaman Anak dari Efek Negatif Gadget

Ahmad Luthfi , Jurnalis-Sabtu, 26 Januari 2019 |14:03 WIB
Orangtua Katup Pengaman Anak dari Efek Negatif Gadget
Seorang ayah sedang menemani anaknya bermain gadget (Foto: Fadel Prayoga/Okezone)
A
A
A

PERANGKAT elektronik seperti gadget sudah menjadi kebutuhan di era milenial saat ini. Gadget dengan segala kecanggihannya dapat memudahkan pekerjaan dan berkomunikasi.

Tentu gadget seperti ponsel pintar (smartphone) dan tablet bisa memiliki segudang manfaat, namun juga bahaya apabila tidak adanya kontrol orangtua, terutama bagi pengguna anak-anak.

Informasi yang ada di internet sangat beragam dan terasa tanpa batas, sehingga pengguna bebas menyaksikan apapun yang terlihat di layar ponsel. Apabila orangtua membiarkan anak-anak mereka bermain dengan gadget mereka tanpa batasan dan pengawasan, tentu hal ini bisa membahayakan karena konten negatif yang bisa mereka akses.

Konten negatif bisa meliputi tayangan kekerasan, baik kekerasan verbal atau kekerasan fisik dan konten dewasa seperti pornografi. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2017, penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa dari 262 juta orang. Hal ini meningkat ketimbang tahun sebelumnya, dan setiap tahunnya mengalami pertumbuhan jumlah pengguna internet secara signifikan.

Ibu Temani Anaknya Bermain Gadget

Khusus komposisi pengguna internet berdasarkan usia, terbesar oleh mereka yang berusia 19-34 tahun (49,52 persen) dan usia yang lebih muda, 13 sampai 18 tahun dengan persentase 16,68 persen. Namun, bila melihat dari sisi penetrasi pengguna internet berdasarkan usia, maka usia 13-18 tahun meraih porsi 75,50 persen. Berbeda tipis dengan 74,23 persen untuk mereka yang berusia 19 sampai 34 tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa penetrasi pengguna internet untuk usia remaja, yakni mereka yang berusia 13-18 tahun sangat besar. Pesatnya pengguna internet di kalangan anak-anak atau remaja harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah dan orangtua untuk mencegah peredaran konten negatif.

Pengamat telekomunikasi, Heru Sutadi kepada Okezone mengatakan, gadget pada anak-anak merupakan suatu hal yang dilematis.

"Mereka adalah digital native yang memang sejak kecil kenal dengan gadget. Mungkin kalau masih balita usahakan tidak menggunakan gadget. Setelah 7 tahun mungkin boleh saja tapi tentu terbatas penggunaan dan waktunya," ujar Heru.

Infografis Lipsus Gadget

Ia mengatakan, penggunaan gadget yang berlebihan bisa memberikan efek negatif seperti mengurangi waktu belajar hingga mengganggu kesehatan mata. Orangtua kata dia, juga harus memantau ketika anak menggunakan gadget, sehingga dapat mengetahui apa saja yang diakses oleh anak.

Menurutnya, edukasi dan sosialisasi internet cerdas oleh pemerintah pada anak-anak hingga sekarang masih jauh dari cukup. Dengan demikian, peran orangtua sangat dibutuhkan dalam hal ini.

"Ketika negara tidak hadir maka orangtua adalah katup pengamannya," ucapnya.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement