BADUNG – Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali terpilih sebagai ketua umum (ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Periode 2019-2024 dalam Muktamar yang digelar Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Rabu (21/8/2019) dini hari.
Penetapan Cak Imin kembali sebagai ketum untuk lima tahun ke depan dilakukan setelah digelarnya pleno dengan agenda penyampaian pandangan umum oleh seluruh ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB yang disampaikan secara bergiliran terkait laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepengurusan DPP PKB Periode 2014-2019. Para pimpinan DPW sekaligus mewakili ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di masing-masing wilayah menyampaikan dukungan kepada Cak Imin untuk kembali sebagai ketua umum, sekaligus meminta Cak Imin sebagai mandataris tunggal Muktamar.
Kini, posisi sekretaris jenderal (sekjen) yang akan menggantikan Hanif Dhakiri menjadi perhatian. Terkait hal ini, Cak Imin mengatakan, dirinya masih menunggu masukan dari elite-elite PKB lainnya, termasuk dari DPW dan DPD.
"Sekjen tentu saja menunggu masukan dari teman-teman, dari daerah dan semua pihak untuk kita putuskan, paling tidak nanti malam," ujar Cak Imin ditemui di area venue Muktamar, Rabu, 21 Agustus 2019.
Cak Imin menyatakan, kepengurusan DPP akan dibentuk langsung pada malam ini. "Kalau semua sudah menyimpulkan hal yang sama langsung diputuskan. Kalau ada perbedaan, ditunda. Ternyata tidak ada satupun yang berbeda," katanya.
Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda mengatakan, di PKB banyak figur yang memiliki kapasitas sebagai sekjen. Namun, dalam pleno sudah disepakati bahwa Cak Imin merupakan ketua umum sebagai mandataris tunggal.
"Beliau sebagai menjadi mandataris tunggal. Artinya tidak ada formatur. Saya meyakini ketum sudah mengantongi nama. Saya meyakini akan mengajak konsultasi banyak pihak. Termasuk kalau tadi ketum bilang akan mengajak konsultasi dengan daerah, mungkin teman-teman DPW juga bisa kasih masukan," katanya.
Baca Juga : Tema Muktamar V PKB 'Melayani Ibu Pertiwi' Terinspirasi Jokowi
Mungkinkan Hanif Dhakiri akan kembali sebagai sekjen? Saiful mengatakan, hal itu sangat mungkin selama Cak Imin sebagai ketum merasa nyaman.
"Yang penting sekjen itu harus chemistry banget sama ketua umum. Karena itu, soal sekjen menjadi hak prerogatif ketua umum," tuturnya.
Baca Juga : Jokowi: Kecepatan yang Akan Membawa Indonesia Jadi Negara Maju
(Erha Aprili Ramadhoni)