HADIAH Nobel adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada tokoh-tokoh yang dianggap berjasa besar dalam berbagai bidang: literatur, fisika, kimia, perdamaian, ekonomi dan medis. Para penerimanya diseleksi oleh sebuah komite yang ditunjuk oleh institusi Nobel di Swedia dan Norwegia.
Para juri harus melakukan seleksi yang seksama untuk menetapkan kandidat yang pantas dianggap sebagai pemenang penghargaan prestisius itu, karena sekali diberikan, Hadiah Nobel tidak dapat ditarik kembali. Namun, sepanjang sejarah, terkadang komite Nobel dan para juri membuat kesalahan dalam menetapkan pemenang Nobel.
BACA JUGA: Terbunuhnya Mahatma Gandhi
Salah satu kesalahan komite Nobel yang paling sering diangkat adalah bagaimana seorang tokoh perdamaian yang sangat berpengaruh dan terkenal di dunia, Mahatma Gandhi tidak pernah menerima Hadiah Nobel perdamaian meski telah lima kali dinominasikan.
Mohandas Karamchand Gandhi, atau yang dikenal sebagai Mahatma Gandhi adalah seorang tokoh kemerdekaan India yang menjadi simbol perlawanan tanpa kekerasan paling berpengaruh sepanjang abad ke-20.
Pria yang lahir di Porbandar, India pada 2 Oktober 1869 yang menempuh pendidikan hukum di Inggris itu sempat bekerja sebagai pengacara di Afrika Selatan pada 1893 di mana dia berupaya meningkatkan kondisi kehidupan minoritas India di sana. Pengalamannya di Afrika Selatan, terutama menghadapi undang-undang yang rasis, menumbuhkan komitmen nasionalitas dan agama yang kuat, dan keinginan untuk berkorban.
Di sana dia memperkenalkan metode-metode tanpa kekerasan untuk memperjuangkan hak-hak asasi bagi etnis India di Afrika Selatan yang cukup sukses memberikan hasil.
Setelah kembali ke India pada 1915, Gandhi menjadi tokoh penting di Partai Kongres Nasional India. Dia memprakarsai serangkaian kampanye tanpa kekerasan terhadap pemerintah Inggris. Pada saat yang sama ia melakukan upaya keras untuk mempersatukan orang-orang Hindu, Muslim, dan Kristen India, dan berjuang untuk kesetaraan 'yang merupakan hal yang tabu ' dalam masyarakat Hindu.
Gandhi pertama kali dinominasikan untuk menerima Nobel Perdamaian pada 1937 oleh anggota Storting (parlemen) Norwegia, Ole Colbjørnsen. Gandhi menjadi satu dari 13 kandidat. Namun, penasihat komite saat itu, Profesor Jacob Worm-Müller, yang menulis laporan tentang Gandhi, kritis terhadap pencalonan itu.