Hendarsam mengklaim bahwa seluruh pendukung Prabowo saat ini perlahan bisa menerima keputusannya berkoalisi dengan Jokowi. Namun, jika masih ada yang belum menerima keputusan itu dinilai hal manusiawi.
"Memang perasaan itu sangat manusiawi sekali, kita melihat kalau memang masih ada rasa sentimentil dengan masalah arah politik Gerindra pada saat ini," ungkapnya.
Hendarsam mencontohkan gabungnya Prabowo ke pemerintahan Jokowi sebagai bentuk kepedulian seorang bapak yang memikirkan kehidupan keluarganya. Karena itu pula Prabowo dianggap tepat merapat bersama Jokowi.
"Saya ingin ambil analogi bahwa sebagai seorang bapak untuk menghidupi keluarganya, untuk supaya bisa terus bertahan hidup, bahkan bisa meningkatkan taraf hidup, ya turun menjadi seorang kuli bangunan, tukang ojek, enggak apa itu bapak yang betul," tukasnya.
(Salman Mardira)