Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dikurung dan Dirantai, Penyebab Bocah Disabilitas Tewas dalam Kebakaran di Tangsel

Hambali , Jurnalis-Senin, 18 November 2019 |17:19 WIB
Dikurung dan Dirantai, Penyebab Bocah Disabilitas Tewas dalam Kebakaran di Tangsel
Rumah Kontrakan di Tangsel terbakar (Foto: Okezone/Hambali)
A
A
A

TANGERANG SELATAN - Kebakaran yang melanda 3 unit kontrakan di Gang Sayur Asem, RT14 RW04, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), menewaskan seorang bocah penyandang disabilitas berinisial ZKA (10). Dia tak bisa keluar menyelamatkan diri, lantaran pintu kontrakan terkunci dan kakinya pun dirantai.

Kebakaran yang menewaskan ZKA terjadi Minggu 17 November 2019, sore. Jenazahnya baru bisa dievakuasi setelah petugas pemadam berhasil menjinakkan api. Diduga, api menyambar selang tabung gas yang bocor di kontrakan bocah malang itu.

Penuturan saksi dan tetangga korban menyebutkan, jika ZKA setiap harinya berada di dalam kontrakan dengan kaki diikat rantai. Sepeninggal wafat ibunya, Wagiati (46) sekira 40 hari lalu, kini dia hanya tinggal berdua dengan sang ayah bernama Suhin (43).

Jika ayahnya pergi, maka pintu kontrakan dikunci. Hal itu dilakukan agar ZKA tak keluyuran bermain di luar. Tak ada yang tahu bagaimana dengan kondisi makan dan minumnya sehari-hari, lantaran ayahnya sendiri dikenal tertutup soal kondisi ZKA.

Baca Juga: Si Jago Merah Lahap 3 Kontrakan di Tangsel, Seorang Bocah Tewas Terjebak

"Anaknya nggak pernah keluar, dikurung di dalam. Itu kan dirantai kakinya, jadi satu kaki dirantai. Kalau bapaknya kita nggak kenal, namanya siapa, kerjanya apa, karena kurang sosialisasi ke tetangga," ungkap Heri Subastam (47), pengelola kontrakan kepada Okezone, Senin (18/11/2019).

ZKA dan sang ayah memang baru sekira 3 bulan menempati kontrakan di lokasi. Bangunannya terbilang sangat sederhana, sesuai dengan harga sewanya sebesar Rp300 ribu per bulan. Total jumlah kontrakan di area itu terdapat 18 pintu, namun yang terbakar kemarin hanya menghanguskan 3 kamar kontrakan.

Kebakaran Tangsel

"Dulu sebelum pindah ke sini, katanya di kontrakan yang lama sempat diusir disuruh pindah. Para penghuni merasa khawatir karena katanya anaknya itu suka main api. Jadi takut kenapa-kenapa, akhirnya disuruh pindah. Di sini tadinya juga kita ragu, tapi karena kita nggak tega ya akhirnya kita terima," jelas Heri.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement