3. Banjir Jakarta Tahun 2014
Terlepas tahun 2013, banjir kembali merendam wilayah DKI Jakarta di pemukiman warga RW 01 Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Banjir yang merendam kawasan ibu kota mencapai kedalaman tertinggi hingga 4 meter.
Laporan dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta tercatat sebanyak 34 titik kecamatan yang terendam banjir akibat hujan deras pada 14-21 Januari 2014. Tercatat 134.662 jiwa yang mengalami dampak banjir dan pengungsi sebanyak 62.819 jiwa pada 253 titik.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi banjir pada masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menggalakkan program normalisasi dan saluran serta sumur resapan sebagai media yang akan menampung air hujan.
Pembangunan sumur resapan yang akan dibangun diharapkan dapat mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah ataupun mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
Pembangunan sumur resapan air menyasar di kawasan budidaya, permukiman, daerah perkantoran, industri serta sarana dan prasarana olahraga dan berbagai fasilitas umum lainnya.
4. Banjir Jakarta Tahun 2015
Bencana banjir terjadi melanda DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi yang merendam kawasan Jakarta dan sekitarnya sejak 8 Februari 2015.
Beberapa kawasan terparah yang sempat tergenang air berada di wilayah Kelapa Gading, Mangga Dua, dan Grogol. Ketinggian air di kawasan tersebut sempat mencapai 60 cm. Pada 2015 tercatat 38 kecamatan yang terkena banjir dengan jumlah jiwa terdampak sebanyak 231.566. Banjir ini juga menyebabkan jumlah warga yang mengungsi sekitar 41.202 jiwa.