Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengingat Peristiwa Banjir Terbesar di Jakarta Sepanjang Tahun

Maulidia , Jurnalis-Rabu, 18 Desember 2019 |20:29 WIB
 Mengingat Peristiwa Banjir Terbesar di Jakarta Sepanjang Tahun
Foto Ilustrasi Okezone
A
A
A

JAKARTA - Banjir merupakan bencana musiman yang terjadi di wilayah Jakarta. Akibat banjir yang melanda Jakarta menyebabkan kerugian baik materiil maupun masyarakat setempat.

Berikut Okezone merangkum dari berbagai sumber mengenai peristiwa banjir yang melanda kawasan Jakarta sejak tahun 2010 hingga 2016.

1. Banjir Jakarta Tahun 2010

 

Bencana banjir yang menghantam wilayah Jakarta dan sekitarnya terjadi pada 10 Februari. Banjir tersebut mencapai ketinggian hingga 20-30 cm merendam di kawasan RW 10,11,12 Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Timur.

Tercatat pengungsian banjir di kawasan Kampung Melayu sebanyak 863 yang terinci sebanyak 476 warga mengungsi di tempat eks Bioskop Nusantara, 125 jiwa mengungsi di Masjid At Tawabub, dan sebanyak 176 jiwa tinggal di pos dan 86 warga lainnya ikut mengungsi di ruko.

 Banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke memiliki cara untuk mengatasi masalah banjir. Ia mencoba merealisasikan janjinya untuk mengatasi banjir melalui pembangunan di Kanal Banjir Timur (KBT), serta melakukan normalisasi sungai, dan penataan pembangunan waduk.

2. Banjir Jakarta Tahun 2013

 

Bencana banjir kembali terjadi merendam wilayah Jakarta di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Banjir di Jakarta yang terjadi pada 17 Januari 2013 disebut sebagai bencana paling parah.

 Banjir Jakarta

Penyebab utama banjir tahun 2013 adalah curah hujan yang tinggi dan jebolnya beberapa tanggul, satu di antaranya Kanal Banjir yang ada di Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat.

Saat itu jumlah kecamatan yang terkena dampak banjir sebanyak 35 dengan jumlah jiwa yang terdampak 1.226.487 dan warga yang mengungsi mencapai 83.554 jiwa, kedalaman banjir mencapai ketinggi sekitar 4 meter.

3. Banjir Jakarta Tahun 2014

 

Terlepas tahun 2013, banjir kembali merendam wilayah DKI Jakarta di pemukiman warga RW 01 Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Banjir yang merendam kawasan ibu kota mencapai kedalaman tertinggi hingga 4 meter.

Laporan dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta tercatat sebanyak 34 titik kecamatan yang terendam banjir akibat hujan deras pada 14-21 Januari 2014. Tercatat 134.662 jiwa yang mengalami dampak banjir dan pengungsi sebanyak 62.819 jiwa pada 253 titik.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi banjir pada masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menggalakkan program normalisasi dan saluran serta sumur resapan sebagai media yang akan menampung air hujan.

Pembangunan sumur resapan yang akan dibangun diharapkan dapat mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah ataupun mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.

Pembangunan sumur resapan air menyasar di kawasan budidaya, permukiman, daerah perkantoran, industri serta sarana dan prasarana olahraga dan berbagai fasilitas umum lainnya.

 

4. Banjir Jakarta Tahun 2015

Bencana banjir terjadi melanda DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi yang merendam kawasan Jakarta dan sekitarnya sejak 8 Februari 2015.

Beberapa kawasan terparah yang sempat tergenang air berada di wilayah Kelapa Gading, Mangga Dua, dan Grogol. Ketinggian air di kawasan tersebut sempat mencapai 60 cm. Pada 2015 tercatat 38 kecamatan yang terkena banjir dengan jumlah jiwa terdampak sebanyak 231.566. Banjir ini juga menyebabkan jumlah warga yang mengungsi sekitar 41.202 jiwa.

 

5. Banjir Jakarta Tahun 2016

 

Banjir kembali menggenang wilayah Jakarta di kawasan inpeksi Kalimalang, Cibubur, Kramatjati dengan kedalaman mencapai 20-30 cm terjadi sejak 17 Februari 2016.

Banjir besar yang terjadi pada bulan Februari ini tercatat 25 kecamatan yang terkena dampak banjir dengan jumlah jiwa terdampak sebanyak 70.218. Banjir ini juga menyebabkan banyak warga yang mengungsi, yakni sekitar 1.137 jiwa.

Dalam upayanya untuk mengurangi banjir, masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencoba merelokasi pemukiman warga di daerah rawan banjir dan membangun ruang hijau terbuka.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement