JAKARTA – Duta Besar Kanada untuk Indonesia Abdul Kadir Jailani berduka atas meninggalnya musisi Glenn Fredly.
Melalui Twitternya, Dubes Abdul menyampaikan bahwa ia terkejut mendengar kabar kepergian Glenn Fredly.
“Saya selalu ingat setiap kali berjumpa, Glenn selalu bercerita banyak tentang cita-citanya memajukan musik nasional. Kita semua kehilangan,” tulisnya.
“Dia [Glenn] adalah pria yang baik dan cemerlang, inget pas acara di wisma 4 tahun lalu,” lanjut Dubes Abdul dalam sebuah postingan yang menampilkan dirinya dengan Glenn Fredly.
Glenn Fredly meninggal pada Rabu, 8 April malam. Informasi kepergiannya disampaikan musisi juga sahabat Glenn, Tompi.
Mozes Latuihamallo, kerabat Glenn Fredly menyampaikan bahwa pria 44 tahun itu sempat mengeluh akan penyakitnya.
"Beliau sempat mengeluhkan penyakitnya ini beberapa waktu lalu, namun masih sanggup beraktivitas seperti biasa. Satu bulan terakhir, Glenn mulai merasa tidak nyaman atas penyakit yang dideritanya sehingga memutuskan untuk menjalani rawat-inap," ujar Mozes.
"Meski kondisinya menurun selama tiga hari terakhir, namun masih bisa berinteraksi hingga akhirnya mengembuskan napas yang terakhir pada 8 April 2020," lanjutnya.
Keluarga, tambah Mozes, meminta doa dari rekan-rekan musisi, kerabat, teman, dan seluruh masyarakat Indonesia untuk almarhum Glenn Fredly dan memaafkan segala kesalahan yang pernah Glenn Fredly lakukan, baik sengaja mau pun tidak disengaja.
(Rachmat Fahzry)