Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementan menambahkan, pandemi virus corona (COVID-19) yang kini makin mewabah mempengaruhi aktivitas di berbagai sektor. Namun di satu sisi sektor Pertanian harus terus berjalan produktif untuk memenuhi ketersediaan pangan.
Hal ini dikatakannya saat membuka acara Seminar “Meraup Untung Bisnis Pangan di Tengah Masa Pandemi COVID-19”, Petani Milenial memiliki peran dalam ketersediaan pangan.
"Ini moment yang sangat baik untuk menubuhkembangkan petani milenial yang berbasis IT. Kementerian Pertanian punya target meningkatkan 2,5 juta petani milenial salah satunya dengan menumbuhkembangkan start up pertanian dengan pendekatan IT,” ujarnya.
Dia pun menjelaskan, bagaimana start up ini bisa dikembangkan dengan pendekatan IT. “ Apalagi saat ini Kementan sudah bekerjasama dengan market place seperti gojek, grab, lazada, tokopedia dan ada juga toko online yang dibuat langsung oleh petani milenial,”tutup Momon.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menambahkan kepada petani milenial yang hadir, pada saat ini Kementan sedang berjibaku untuk memenuhi ketersediaan pangan 11 Komoditas. Ini menjadi peluang bisnis petani milenial.