Baca Juga: Gubernur dan DPRD Sultra Tolak Kedatangan 500 TKA China saat Pandemi Covid-19
Sementara, Wakil Ketua DPRD Sultra, Muhammad Endang, mempertanyakan alasan masuknya 500 TKA, apakah memiliki keahlian. Ketika 500 TKA ini tidak datang, apakah perusahaan VDNI tidak beroperasi.
Politikus Partai Demokrat ini juga menyinggung transparansi jumlah TKA di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe. Sebab data Dinas Ketenagakerjaan hanya 25 orang TKA China.
"Sementara fakta, kebenaran dari Bupati Konawe di atas seribuan TKA yang bekerja di Morosi. Perusahaan ini tidak transparan, tidak pernah jujur mengenai pengelolaan tenaga kerjanya. TKA yang datang ini, jangan kayak 49 orang pakai visa kunjungan," kata Endang.
(Khafid Mardiyansyah)