Pihak departemen kesehatan mengaku masih belum mengetahui kapan penata rambut tersebut dinyatakan positif Covid-19. Namun, diyakini jika penata rambut tersebut terinfeksi virus corona saat bepergian.
Beruntung, para pelanggan yang terpapar virus corona mudah dilacak oleh petugas kesehatan setempat. Hal ini berkat kebiasaan penata rambut yang selalu menyimpan catatan info pelanggan dengan baik.
Kasus ini menyoroti ancaman penyebaran kembali virus di masyarakat AS, ketika bisnis kembali dibuka setelah beberapa minggu terakhir melakukan pembatasan sosial.
Amerika Serikat (AS) saat ini menjadi negara dengan kasus virus corona Covid-19 tertinggi di dunia. Berdasarkan data dari badan statistik Worldometers hingga Minggu (24/5/2020), AS telah memiliki lebih dari 1,6 juta kasus. Lebih dari 335 ribu pasien dinyatakan sembuh dan lebih dari 97 ribu orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Meski penyebaran virus corona di AS masih tak terkendali, namun beberapa negara bagian AS telah mengizinkan sejumlah bisnis masyarakat dibuka kembali. Namun kebijakan ini rupanya berujung dengan tragedi.
(Ahmad Luthfi)