JAKARTA - Lonjakan kasus corona (Covid-19) di Indonesia menembus angka tertinggi sejak mewabah beberapa bulan lalu. Angka tertinggi lonjakan kasus corona sudah mencapai 2.567, pada Kamis, 9 Juli 2020. Angka tersebut untuk sementara menjadi rekor tertinggi lonjakan kasus corona di Indonesia.
Berdasarkan data terbaru dari Gugus Tugas Percepatan Covid-19, penambahan kasus paling banyak terjadi di Jawa Barat. Hal itu, menyusul adanya klaster baru penyebaran virus corona di Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD Bandung. Namun, banyak juga penularan di luar klaster baru tersebut.
Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyinggung soal penularan virus corona lewat udara (airborne) terkait lonjakan kasus yang cukup signifikan. Yurianto meminta agar masyarakat tetap menggunakan masker karena droplet yang mengandung Covid-19 bisa melayang-layang di udara dalam waktu yang lama.
"Kita tahu bahwa penularan penyakit ini dari droplet orang yang sakit. Dan kita tahu droplet ini ada yang ukuran kecil yang kita sebut mikro-droplet, yang memiliki waktu cukup lama untuk bisa hilang dari lingkungan, terutama pada wilayah yang tertutup dengan ventilasi yang tidak terlalu baik. Maka mikro-droplet ini akan melayang-layang dalam waktu relatif lama," kata Yurianto saat konpers yang ditayangkan oleh akun Youtube BNPB, Kamis, 9 Juli 2020.
Yurianto meminta agar masyarakat tetap menggunakan masker dan selalu jaga jarak ketika berada di luar rumah. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan sirkulasi udara saat berada di dalam ruangan. Terlebih, bagi para pekerja yang sudah mulai beraktivitas di kantornya masing-masing.