BAUBAU - Terbebas atau sembuh dari satu penyakit berbahaya tentu menjadi kebahagian bagi pasien dan keluarganya. Sayang, anggapan itu tidak berlaku bagi Waode Marni, setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Waode, asal Kota Bauabu, Sulawesi Tenggara diizinkan pulang oleh tim dokter. Sayangnya, stigma negatif terkait Covid-19 memicu penolakan dari keluarga dan warga sekitar tempat tinggalnya.
Kepastian terbebas dari virus Covid-19, ternyata tidak langsung menghilangkan penderitaannya. Kini, Waode harus tinggal di bekas gedung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau. Waode ditolak keluarga pulang ke kampung halaman.
Kondisi semakin memilukan karena sejumlah tempat kos yang ada di kota Baubau juga tidak menerima. Alasannya, stigma pasien Covid-19 masih melekat di diri Waode.
"Kakak saya bilang, jangan kembali ke rumah. Nanti ditolak masyarakat. Saya bilang, ya sudahlah. Ke kampung suami juga tidak menerima karena saya mantan pasien Covid-19," kata Waode, Kamis (16/7/2020).
Saat mencari tempat tinggal, dirinya berkali-kali ditolak pemilik tempat kos. "Saya juga ditolah rumah kos. Mereka beralasan takut tertular," paparnya.